NOVA.ID - Berbuka puasa dengan makanan dan minuman manis memang terasa nikmat, setelah seharian penuh tubuh lemas karena tidak diisi oleh apa pun.
Segelas teh manis, semangkuk kolak, atau es buah umumnya adalah minuman yang pertama dicari untuk membuat tenggorokan menjadi lebih segar.
Namun pada beberapa orang, menu berbuka puasa itu justru bisa menimbulkan sakit kepala.
Adapun dalam dunia medis, kondisi ini disebut sakit kepala postprandial, yang berarti terjadi setelah makan, dalam hal ini berbuka puasa.
Melansir Kompas.com, inilah penyebab sakit kepala setelah berbuka puasa.
1. Makan makanan manis
Makan makanan manis saat berbuka dapat membuat asupan gula dan pengeluaran insulin melonjak.
Akibatnya, muncul keluhan berupa pusing dan lemas setelah makan makanan manis dalam porsi banyak (hipoglikemia reaktif).
2. Naiknya asam lambung
Menurut dr Arrum Putri Amalia dari Alodokter, sakit kepala setelah berbuka dapat menyerang penderita asam lambung.
Baca Juga: Cegah Sakit Kepala, Ini Sederet Manfaat Minum Air yang Cukup Saat Puasa
3. Makanan bersuhu dingin
Suhu makanan turut berpengaruh.
Misalnya, jika mengonsumsi makanan atau minuman yang beku atau sangat dingin, risiko serangan sakit kepala yang kerap disebut brain freeze atau ice cream headache dapat terjadi.
Langkah pencegahan
Agar tidak sakit kepala di bulan Ramadhan, sebaiknya pilih jenis makanan tinggi protein, vitamin, dan mempertimbangkan karbohidrat kompleks, catat Arrum.
"Hindari makanan tinggi gula, garam, dan lemak jenuh," tuturnya.
"Serta tidak makan dalam porsi terlalu besar saat sahur dan berbuka untuk mencegah kenaikan asam lambung selama berpuasa."
Apabila ingin berbuka dengan makanan dan minuman manis, bisa mengonsumsi dalam porsi sedikit supaya tubuh tidak kaget saat akan memproduksi insulin.
Cara lain yang membantu mencegah sakit kepala saat berbuka puasa yaitu berolahraga rutin untuk menurunkan produksi insulin.
Tapi, sesuaikan dengan kondisi tubuh saat berpuasa.
Tidak perlu berolahraga berat, pilih aktivitas yang cenderung ringan.
(*)
KOMENTAR