NOVA.id - Apakah kontrasepsi vasektomi laki-laki ditanggung BPJS?
Mungkin pertanyaan soal kontrasepsi vasektomi laki-laki ditanggung BPJS ini jadi pertanyaan Sahabat NOVA dan pasangan.
Yap, bukan hanya perempuan, KB atau kontrasepsi juga bisa dilakukan oleh laki-laki.
Kontrasepsi pria bisa bersifat sementara seperti kondom, maupun permanen melalui kontrasepsi vasektomi.
Kendati begitu, biaya vasektomi terkenal kurang terjangkau masyarakat menengah ke bawah.
Hal itu seperti twit warganet ini, yang meragukan imbauan bagi pria berekonomi kurang dengan delapan anak untuk melakukan vasektomi.
"Buat makan aja susah, apalagi vasectomy," kata warganet Twitter, Senin (18/04).
Menanggapi twit tersebut, warganet lain mengatakan bahwa vasektomi ditanggung oleh BPJS Kesehatan.
"Ditanggung bpjs bang," tulis warganet menimpali.
Sejatinya, Keluarga Berencana (KB) adalah gerakan untuk membentuk keluarga yang sehat dan sejahtera dengan membatasi kelahiran.
Tujuan dari program KB adalah untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera.
Baca Juga: Daftar KB Gratis yang Ditanggung oleh BPJS Kesehatan, Dari Spiral hingga Suntik
Program KB juga memberikan manfaat bagi kesehatan ibu dan bayi.
Selain menurunkan angka kematian ibu dan bayi, KB turut membantu memperbaiki pembangunan manusia, termasuk meningkatkan kualitas penduduk di masa mendatang.
Lantas, benarkah biaya vasektomi ditanggung BPJS Kesehatan?
Vasektomi ditanggung BPJS Kesehatan
Saat dikonfirmasi, Asisten Deputi Komunikasi Publikasi dan Hubungan Masyarakat BPJS Kesehatan Agustian Fardianto membenarkan bahwa vasektomi ditanggung BPJS Kesehatan.
Menurut dia, tindakan vasektomi bagi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dapat dijamin di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama atau FKTP.
"Tindakan Vasektomi atau Metode Operasi Pria (MOP) bagi peserta JKN dapat dijamin oleh BPJS Kesehatan di FKTP dengan skema pembayaran non kapitasi," ujarnya kepada Kompas.com, Selasa (18/04).
Selanjutnya, apabila dalam tindakan vasektomi terjadi komplikasi atau penyulit dan memerlukan penanganan dokter spesialis, tenaga kesehatan dapat merujuk pasien.
"Maka peserta dapat dirujuk ke Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan atau FKRTL," kata pria yang akrab disapa Ardi ini.
Sementara itu, dikutip dari laman bpjs-kesehatan.go.id, Keluarga Berencana masuk dalam salah satu jenis manfaat yang ditanggung Rawat Jalan Tingkat Pertama (RJTP) pada FKTP.
Keluarga Berencana tersebut, meliputi konseling dan pelayanan kontrasepsi, termasuk vasektomi yang bekerja sama dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
Baca Juga: Alasan Gubernur Bali Dorong Program KB 4 Anak: Takut Budaya Punah
Bukan hanya itu, pelayanan Keluarga Berencana, seperti menurut Ardi, juga menjadi bagian dari pelayanan kesehatan rujukan tingkat lanjutan yang terdiri dari Rawat Jalan Tingkat Lanjutan (RJTL) dan Rawat Inap Tingkat Lanjutan (RITL).
Cara menggunakan BPJS Kesehatan untuk vasektomi
Laki-laki yang akan menjalani vasektomi dapat langsung mendatangi fasilitas kesehatan tingkat pertama untuk melakukan pemeriksaan.
Dilansir dari Kompas.com (18/04), berikut tata caranya:
-Datang ke fasilitas kesehatan tingkat pertama (puskesmas, klinik pertama, atau dokter perorangan yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan) sesuai lokasi yang didaftarkan.
-Pasien diperiksa di fasilitas kesehatan tingkat pertama.
-Jika dokter merasa perlu dilakukan tindakan lanjutan, maka pasien akan diberi rujukan untuk berobat ke fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjut atau rumah sakit.
-Di rumah sakit, pasien menunjukkan kartu BPJS Kesehatan di bagian pendaftaran.
-Selanjutnya, pasien bisa mendapatkan pelayanan baik rawat jalan atau rawat inap di rumah sakit jika dirujuk oleh dokter yang memeriksa.
Nah, itulah penjelasan soal kontrasepsi vasektomi untuk laki-laki yang dianggung BPJS. (*)
Sebagian dari artikel ini dibuat dengan bantuan kecerdasan buatan (artificial intelligence - AI).
Penulis | : | Nadia Fairuz Ikbar |
Editor | : | Maria Ermilinda Hayon |
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari, program KG Media yang merupakan suatu rencana aksi global, bertujuan untuk menghapus kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan.
KOMENTAR