NOVA.id- Muda dan inspiratif mungkin menjadi deskripsi yang tepat untuk menggambarkan Michella Ham, sosok di balik produk skincare lokal ternama, Skin Game.
Memulai bisnis di usia 23 tahun, tentu bukanlah hal yang mudah bagi dirinya. Penuh lika-liku dalam membesarkan nama Skin Game.
Meski begitu, kini dia membuktikan bahwa kerja keras yang selama ini dilakukanya membuahkan hasil.
“Membangun bisnis di usia muda, apalagi perempuan, itu pasti ada komentar miring terhadap aku. Tapi, aku jalani saja yang terbaik. Fase awal, Skin Game hanya terjual sekitar 50 produk tiap bulannya."
"Sekarang, kita bisa mencapai penjualan ribuan produk per bulan. Apalagi, dengan adanya platform online seperti airasia shop yang membantu kami untuk menjangkau target market lebih luas lagi,” jelasnya.
Berkaca dari kesuksesan yang diraihnya, Michella bersama airasia shop berbagi kiat menjadi womanpreneur sukses di usia muda. Ini dia 4 kiat yang dilakoninya!
1. Disiplin manajemen keuangan
Berangkat dari menyisihkan uang saku semasa kuliah, Michella berhasil memutar strategi untuk melipatgandakan modal yang dimiliki. Menurutnya, fondasi utama dari keberhasilan seorang pebisnis pemula adalah kedisiplinan untuk memisahkan antara keuangan perusahaan dan kebutuhan pribadi.
“Seringkali, pebisnis pemula tidak dapat mengontrol diri soal keuangan. Pada fase-fase awal, seharusnya keuntungan bisnis diputar kembali untuk modal dan memperkuat kapital yang kita miliki. Jangan tergiur untuk menggunakannya demi kebutuhan pribadi. Meskipun sebagai owner, tetapi kita harus menempatkan diri seperti karyawan yang digaji sesuai kapasitasnya,” ucap Michella.
Baca Juga: Kembali Fitri, Paxel Berikan 40 Persen Diskon Ongkir, Hemat Parah!
Masih berkaitan dengan manajemen keuangan, Michella juga menerapkan kedisiplinan dalam hal biaya pemasaran.
“Dengan modal yang terbatas, kita harus cermat untuk menghitung rasio biaya operasional atau COGS dengan profit. Dulu, aku mengakali strategi promosi dengan penawaran barter review kepada influencer di media sosial. Modal minim, tapi efektivitas paparannya luas,” tambahnya.
2. Berani mengembangkan tim demi akselerasi bisnis
Banyak pebisnis pemula yang menunda ekspansi tim dengan alasan efisiensi biaya. Nyatanya, hal ini merupakan keputusan yang sedikit disesali Michella lantaran sempat menghambat pertumbuhan Skin Game.
“Saat itu, bisnis Skin Game bertumbuh cukup baik, tapi tetap aku mau handle semuanya sendiri. Jadi, waktu aku banyak dihabiskan untuk urusan operasional, dan menyebabkan aku tidak bisa efektif memikirkan hal-hal strategis yang lebih krusial. Apa yang aku pelajari adalah ketika bisnis mulai berkembang, dan memiliki cash-flow yang kuat, jangan takut untuk mengembangkan tim demi akselerasi pertumbuhan bisnis secara jangka panjang,” ungkap wanita yang tengah melanjutkan studi magister di Institut Teknologi Bandung ini.
3. Bangun kedekatan dengan konsumen
Kompetisi industri kecantikan bukanlah hal yang mudah. Maka dari itu, brand harus menerapkan diferensiasi agar mampu bertahan di tengah sengitnya gempuran kompetitor.
Salah satu diferensiasi dari Skin Game adalah membangun kedekatan dengan konsumen.
Penulis | : | Annisa Octaviana |
Editor | : | Annisa Octaviana |
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari, program KG Media yang merupakan suatu rencana aksi global, bertujuan untuk menghapus kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan.
KOMENTAR