Temuan ini membuat Remy Slama berhasil menemukan hipotesis baru.
"Ini menunjukkan polusi udara dapat mengganggu sumbu yang mengendalikan siklus menstruasi," ujarnya.
Selain itu, tes serupa juga dilakukan pada tikus.
"Penelitian kami menemukan, waktu yang dibutuhkan pasangan untuk hamil semakin lama ketika mereka hidup di lingkungan yang tercemar," imbuhnya.
Polusi udara hingga kini telah dikaitkan dengan masalah kesehatan seperti paru-paru, darah, otak, hingga reproduksi.
Ternyata, temuan ini mengungkap adanya hubungan antara tingkat polusi udara dengan siklus menstruasi perempuan. (*)
Berita yang lebih lengkap dan dalam ada di Tabloid NOVA. Belinya enggak repot, kok.
Sahabat NOVA bisa pilih langganan di Grid Store, atau baca versi elektroniknya (e-magz) di Gramedia.com, MyEdisi, atau Majalah.id.
Penulis | : | Tiur Kartikawati Renata Sari |
Editor | : | Tiur Kartikawati Renata Sari |
KOMENTAR