Baca Juga: Siapa Saja yang Akan Terima Vaksin Cacar Monyet? Ini Kata PB IDI
“Ada beberapa perbedaan mendasar antara penyakit cacar monyet, cacar air, dan campak,” jelas dokter yang akrab disapa Putu ini saat berbincang di seminar pencegahan cacar monyet di Jakarta, dikutip dari Antara (22/10).
Menurut Putu, perbedaan tersebut bisa dilihat dari gejala demam dan ruam, jenis ruam, fase munculnya ruam, perkembangan ruam, penyebaran ruam, dan gejala penyerta khas penyakit.
Untuk lebih jelasnya, simak perbedaan cacar air, cacar monyet dan campak berikut ini.
1. Gejala demam
Putu menjelaskan, cacar monyet ditandai gejala demam dengan suhu lebih dari 38 derajat Celsius serta ruam setelah satu sampai tiga hari.
Pada cacar air, suhu demam bisa mencapai 39 derajat Celsius dengan ruam setelah nol sampai dua hari.
Sedangkan pada campak, demam tinggi hingga 40,5 derajat Celsius dengan ruam muncul setelah dua sampai empat hari.
2. Jenis ruam
Putu mengatakan, ruam cacar monyet bisa berupa makula (lesi rata dengan warna berbeda dan ukuran hingga 0,5 cm), papula (lesi padat dan timbul dengan ukuran hingga 0,5 cm), vesikel (lesi bintik berisi cairan), pustula (lesi mirip lepuh berisi nanah), dan krusta (keropeng).
Sedangkan pada cacar air, dia menyebutkan, ruam hanya berbentuk makula, papula, dan vesikel pada berbagai fase.
Sementara itu, jenis ruam campak biasanya berupa ruam non-vesikel atau bukan bintik-bintik merah berair di berbagai fase.
KOMENTAR