NOVA.ID - Bukanlah hal yang mudah bagi anak untuk melewati masa krisis remaja.
Sebagaimana dijelaskan oleh teori Erikson bahwa pada masa remaja, individu memiliki tugas perkembangan, yaitu identity (mencari identitas diri).
Remaja akan mulai mencari siapa dirinya, apa peran yang akan dilakukan, apa tujuan hidup yang akan dilakukan dan lain-lain.
Di masa krisis remaja ini lah anak akan mudah mengikuti pengaruh pergaulan negatif dari luar dirinya terutama pergaulan teman sebayanya
Maka dari itu, penting untuk adanya pendampingan orang tua untuk anaknya melewati masa krisis remaja agar tak terjerumus hal negatif.
Untuk diketahui, ada dua rentang waktu anak disebut sebagai remaja.
Yakni dari umur 13-15 tahun disebut remaja awal dan umur 16-18 tahun disebut remaja akhir.
Melansir dari Kompas.com, berikut pendampingan orang tua yang dapat dilakukan untuk membantu anak melewati masa krisis remaja.
1. Mulai Mengubah Ekspektasi atau Tuntutan ke Anak
Orangtua tidak lagi memaksakan tuntutan seperti anak harus menjadi dokter, polisi, harus pintar berbagai hal dan lain-lain sesuai ekspetasi orangtua terhadap anak.
Selain itu, Sahabat NOVA sebagai orang tua juga harus mulai mengubahnya dengan memberikan inspirasi kepada anak dengan membantu menemukan siapa dirinya dan minatnya apa.
Bisa juga orang gua memberikan gambaran mengenai peran yang dapat dilakukan di lingkungannya dengan potensi yang dimilikinya.
2. Diskusi dan Awasi Pola Pikir Anak
orangtua dapat mengawasi pola pikir anak dengan cara mengajak komunikasi
Peran orangtua sangat penting dalam mengajak anak berdiskusi atau bertukar pikiran, sehingga orangtua mengetahui apa yang sedang anak pikirkan, rasakan dan apa rencana yang akan di lakukan dalam kehidupannya.
3. Jadi Teman untuk Anak
Pada masa remaja, pengaruh teman sebaya lebih besar dari orangtua.
Teman sebaya dapat menjadi teman curhat, dapat memahami apa yang dirasakan temannya, dan teman sebaya sering memiliki waktu untuk berbagi satu sama lain.
Maka dari jtu, pentingnya peran orangtua untuk menjadi teman di rumah agar anak dapat menceritakan apapun kepada orangtua tanpa dihakimi dan disalahkan.
Anak dapat merasa dihargai, didengarkan, dan dipahami kondisinya oleh orangtua.
4. Isi Hati Anak dengan Nilai Religiusitas dan Pandangan Kedewasaan
Baca Juga: Kapan Idealnya Mulai Menyiapkan Biaya Sekolah Anak? Ini Jawaban Perencana Keuangan
Pendampingan untuk lewati masa masa krisis remaja selanjutnya adalah orang tua dapat mengisi hati anak dengan nilai, religiusitas, sudut pandang kedewasaan dan tanggungjawab ke anak.
Jika anak sudah nyaman dan merasa aman untuk berbagi apapun kepada orangtua, maka dengan mudah orangtua dapat memberikan pengaruh nilai-nilai baik kepada diri anak.
Anak akan paham sudut pandang untuk mempersiapkan masa depannya dan anak akan lebih mengerti arti tanggung jawab.
Dengan begitu, anak dapat mengetahui dan membedakan hal-hal yang positif dan negatif bagi dirinya.
5. Quality Time Bersama Anak
Waktu berkualitas bersama anak, yaitu orangtua hadir penuh, baik secara fisik maupun pikiran bisa menjadi pendampingan yang tepat untuk melewati masa krisis remaja.
Saat bersama anak, berikan kesan dan perhatian kepada anak tanpa distraksi apapun.
Luangkan waktu khusus orangtua dalam mendengarkan apa yang anak lakukan seharian, apa yang dirasakan anak hari ini, ada kejadian apa yang dialami anak, apa yang ingin ia lakukan ke depan, dan lain-lain hal yang dapat membuat anak merasa orangtua ada untuk dirinya.
Demikian ulasan mengenai pendampingan orang tua yang bisa dilakukan untuk membantu anak lewati masa krisis remaja. (*)
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Penulis | : | Maulana Wildan Ibrahim |
Editor | : | Maria Ermilinda Hayon |
KOMENTAR