NOVA.id - Bisnis wewangian atau fragrance sudah sejak lama menjadi bisnis yang menjanjikan di Indonesia.
Selain pebisnis parfum untuk wewangian tubuh yang marak di kota-kota besar, ada juga bisnis usaha yang memerlukan fragrance khusus untuk membentuk imej bidang usahanya lewat wewangian atau fragrance yang dapat diaplikasikan di ruangan atau kamar.
PT. Konzentrindo Aroma Nusantara (PT. KAN), sebagai salah satu importir atau distributor resmi bibit parfum asal Jerman, Düllberg, menyadari perannya di industri fragrance lokal.
Sejak berdiri pada tahun 2019, PT. KAN sudah melayani pelanggan baik dari segmen B2C (Business to Consumer), maupun B2B (Business to Business).
Segmen B2C terdiri dari agen-agen maupun toko-toko usaha rumahan penyedia bibit parfum isi ulang atau saat ini lebih dikenal dengan istilah bibit parfum “inspired” atau “dupe”.
Sementara dari segmen B2B, terdiri dari para pengelola usaha properti atau hotelier yang memerlukan jenis wewangian khusus untuk memanjakan pengunjungnya dengan fragrance yang membuat perasaan nyaman.
Pihak Düllberg pun memandang pasar Indonesia memiliki potensi besar di masa depan.
“Pasar parfum di Indonesia adalah salah satu pasar yang paling menarik di dunia. Gairah terhadap aroma dan parfum serta berkembangnya daya tarik masyarakat telah meningkatkan ekspektasi pasar.
Lebih lanjut, pasar fragrance mengalami pertumbuhan permintaan bukan hanya untuk fragrance internasional dengan kategori parfum niche tapi juga secara khusus untuk parfum kreasi lokal.
Tentunya kreasi lokal ini terkait dengan warisan budaya Indonesia," Mr. Christian Luke, Marketing and R&D Director Düllberg Konzentra GmbH.Co.KG.
PT. KAN sebagai distributor resmi produk Düllberg, bertanggung jawab menyusun strategi pemasaran dan menjaga kesinambungan supply and demand dan kualitas produk.
Baca Juga: Nagita Slavina Bikin Parfum? Ini Rekomendasi 4 Wangi Parfum ala Mama Gigi yang Semerbak!
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Penulis | : | Maria Ermilinda Hayon |
Editor | : | Maria Ermilinda Hayon |
KOMENTAR