Eksplorasi bahan juga menjadi perhatian Seba, baik tekstil polos mau pun bermotif, yang ringan hingga yang bertekstur tebal dan kokoh. Ia menggunakan bahan mikado, damask, jacquard, tulle, lace, chantily, pique, dan juga thai silk.
Benang merah dari seluruh koleksi Imlek kali ini tentunya pada kerah cheongsam itu sendiri. Selebihnya merupakan kreativitas Seba yang disesuaikan dengan aktivitas kaum perempuan di Jakarta. Menurutnya, busana cheongsam di Indonesia memang terus berkembang sesuai dengan kreativitas desainer dan karakter lokal.
"Atribut Imlek itu berkembang dengan zaman yang sudah berubah. Seperti kita tahu batik itu juga berubah. Ketika Belanda masuk, batik jadi (bergaya) Van Zuylen. Saat Jepang masuk, ada batik hokokai. Untuk cheongsam pun desainer Indonesia membuatnya sesuai kreativitas dan aktivitas wanita di Jakarta, bukan Hong Kong atau China. Hanya mungkin kita lebih bervarisasi karena wanita Indonesia lebih open minded, sehingga taste-nya jadi berbeda," tuturnya.
Pagelaran Moondance malam itu lalu ditutup dengan munculnya dua gaun pengantin dari koleksi Sebastian Sposa.
Dini Felicitas
FOTO-FOTO: ARSELAN GANIN
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
KOMENTAR