Bagi sebagian orang, mengkonsumsi jeroan daging hewan menjadi kesukaan tersendiri. Meski tidak dianjurkan untuk selalu mengkonsumsi jeroan karena bahaya kesehatan yang mengintai, tapi hidangan jeroan memang tak bisa dilepasan dari sajian kuliner Nusantara.
Selain sapi, jeroan kambing juga menjadi idola banyak penikmat kuliner. Bagian dalam kambing seperti hati dan usus menambah cita rasa hidangan berbahan dasar kambing.
Tapi tak semua orang bisa mengolah jeroan kambing dengan baik. Apalagi, dibandingkan dengan dagingnya, jeroan memiliki aroma prengus yang lebih kuat. Karena itu, Aulia, pemilik RM Rabeg Khas Serang H. Naswi (Magersari) Banten berbagi tips mengolah jeroan kambing yang sudah dilakoninya setiap hari selama bertahun-tahun. Satu tips utama dari Aulia, jangan merebus jeroan dengan air panas.
"Pertama, jeroan dicuci dengan air dingin dan direbus dengan air dingin juga. Jangan lupa masukkan lengkuas dan daun salam. Nanti perlahan suhu airnya akan naik dan kotoran-kotoran pada jeroan juga akan ikut naik ke permukaan. Barulah dikeluarkn sedikit demi sedikit dengan menyendok kotoran dari permukaan air sampai air jernih. Buihnya yang diambil. Nanti kaldu setelah merebus itu juga bisa disimpan di freezer," ujar Aulia.
Sekali lagi Aulia menegaskan bahwa merebus jeroan atau daging kambing ke dalam air yang sudah mendidih itu adalah cara yang salah. "Setelah rebusan dari air dingin dan jeroan mendidih, tunggu sekitar 30 menit sebelum daging atau jeroannya diangkat. Kalau begini, tidak lagi perlu memasukkan sendok ke dalam rebuan kambing seperti yang banyak dilakukan orang-orang. Apalagi kalau daging kabingnya memang dari potongan kurban yang masih fresh. Daging yang fresh akan lebih cepat diolah dan cepat empuk. Beda dengan daging yang dari pasar yang sudah lama," kata Aulia.
Nah, setelah tahu rahasianya, silakan berkreasi di dapur dengan jeroan kambing.
Yetta Angelina
KOMENTAR