Pilihan Ika jatuh pada toko online. "Agustus tahun lalu ketika sedang musim kerudung Munajah Cinta, saya mulai jualan," tutur Ika yang kulakan kerudung di Tanah Abang, lalu menjualnya di toko online-nya www.ratujilbab.com
Alhasil, "Stok lima kodi, habis. Pembeli rata-rata dari luar propinsi. Sejak itu saya ketagihan jual kerudung. Barangnya masih kulakan di Tanah Abang. Saya juga jadi agen gamis dari merek tertentu."
Tak puas hanya kulakan, mulai tahun ini, ketika kerudung berbahan kain Paris mulai digemari, Ika langsung memproduksi sendiri. "Satu kerudung untuk satu model. Kalaupun bahan, warna, dan payetnya sama, modelnya belum tentu sama." Kerudung dengan model tak pasaran itu, dijualnya di atas harga Rp 100 ribu per helai. "Konsumennya kelas menengah ke atas," katanya yang untuk Lebaran mendatang sudah siap jika pembeli ingin mengirim produknya sebagai bingkisan ke kerabat atau rekan bisnis.
Usaha kerudung, juga ditekuni Mirna Oktaviani Siallagan. Bahkan ia menutup tokonya di sebuah pusat perbelanjaan setelah toko onlinenya, www.kampungkerudung.com, maju pesat. "Padahal, awalnya iseng saja menawarkan lewat online," cerita Mirna yang memulainya dengan hosting gratisan di www.multiply.com.
Setelah berkembang, temannya membuatkan website. Semua produk ia pajang, lengkap dengan harga dan testimoni pelanggannya. "Selama ini, sih, tanggapan pembeli bagus. Enggak ada yang komplain," jelas Mirna yang mengambil dagangan dari tantenya yang punya toko grosir di Tanah Abang.
Pelanggan Mirna banyak dari seberang pulau seperti Kalimantan dan Papua. Belakangan ia sibuk menyiapkan 10 ribu helai syal rajut pesanan produsen sabun mandi. "Ordernya juga saya dapat lewat online. Katanya, sih, untuk hadiah bagi pembeli sabun itu," tutur jebolan Fakultas Psikologi UI ini.
Bazar Online
Menjelang Lebaran, banyak tawaran bazar di berbagai tempat. Tapi untuk membuka lapak, tentu harus bayar. Ingin gratis? buka saja lapak dunia maya. Ini yang ditawarkan www.detik.com. Situs berita ini mengumpulkan para penjual kebutuhan Lebaran. Penjual tinggal mendaftarkan diri. Setelah lolos penyaringan, dagangan bisa muncul di bazar online. "Sejak dibuka 10 Agustus lalu sudah ada 140 pendaftar," kata Galing Gumilang dari Detik.com
Berhubung mendekati Lebaran, maka barang dagangan di BO kali ini diutamakan fashion, cook/cookies, dan elektronik. "Tiap peserta memberi contoh produk dan harga atau paket khusus," Peserta BO dan pembeli melakukan transaksi sendiri. "Kami hanya membantu data base-nya peserta saja, valid atau tidak," kata Galing yang akan menutup BO 11 September mendatang. "Nanti dipindah ke thread yang sudah ada. Misalnya fashion, kami pasang di thread fashion. Yang kue khusus kue. Bagi yang tidak mau, ya tidak apa-apa."
Bila ada pembelian dalam jumlah banyak, Arif tinggal mengambil stok dari produsen atau pedagang grosir di Tanah Abang. Harganya sama. "Kami memang jembatan bagi produsen peci dan pedagang di Tanah Abang untuk pembeli di seluruh tanah air. Kebanyakan produsen peci, kan, konsentrasinya hanya membuat saja. Enggak mau repot soal pemasaran."
Memasuki awal Ramadhan, Arif mulai sibuk. "Biasanya, satu-dua hari ikut tarawih, bapak-bapak baru sadar, tidak punya sarung dan peci baru. Nah, di awal Ramadhan itulah order mulai berdatangan. Sekalian beli buat Lebaran."
Rini Sulistyati
KOMENTAR