Uniknya, selain restoran, di sana juga berfungsi sebagai museum. "Ndalem ini dibangun tahun 1916, menyimpan berbagai benda bersejarah. Salah satunya, ada kurungan untuk upacara tedak siti," jelas Suprihatin (43), petugas pemasaran restoran itu. "Jadi, selain menikmati hidangan menu favorit para sultan, pengunjung juga bisa menyaksikan benda-benda bersejarah yang di simpan di sini. Ada petugas yang siap memandu para tamu," papar Atin, panggilan akrabnya.
Salah satu makanan favorit di situ adalah nasi blawong. "Rasanya hampir mirip nasi kebuli tapi tidak terlalu menyengat. Dihidangkan dengan ayam bacem, lombok kethok daging, telur pindang goreng, peyek teri, plus lalapan dan sambal."
Selain menyajikan menu khas keraton, tersedia pula makanan ala Eropa untuk pelengkap kebutuhan turis asing. Yang jelas, Gadri Resto kerap dijadikan narasumber untuk acara teve di Belanda.
Henry Ismono
Berita yang lebih lengkap dan dalam ada di Tabloid NOVA. Belinya enggak repot, kok.
Sahabat NOVA bisa pilih langganan di Grid Store, atau baca versi elektroniknya (e-magz) di Gramedia.com, MyEdisi, atau Majalah.id.
KOMENTAR