Ketika kukirim e-mail ke suamiku, memintanya pulang karena aku rindu anak-anakku, ia tak membalas. Waktu kutelepon lagi mertuaku untuk menanyakan keberadaan mereka, aku malah dimaki-maki, dituduh merusak jiwa anak-anakku dan tidak bisa mengurus anak. Padahal, semua anakku berprestasi, sering juara nyanyi, menggambar, baca puisi, dan sebagainya. Piala mereka di rumah berderet-deret, membuatku bangga.
Hasuna Daylailatu
KOMENTAR