Yang lebih menyakitkan adalah ketika suamiku pergi bersama anak-anak, Ida, dan sopir selama 10 hari tanpa kabar sedikit pun. Itu terjadi beberapa hari setelah hari pertama anak-anak masuk sekolah, pertengahan Juli lalu. Pagi itu, tinggal Putri yang belum mandi karena ia masuk sekolah siang, tapi suamiku ngotot mengajaknya pergi bersama kakak dan adiknya yang sudah rapi berseragam.
KOMENTAR