"Bisa diuji ya, sepatu Bapak bikinan mana?" Dengan percaya diri penuh JK membanggakan sepatunya adalah produk lokal. Tak mau kalah, Wiranto pun langsung mencopot sepatunya. "Ini saya beli di Pasar Sukabumi minggu lalu. Harganya Rp 170 ribu. Enak dipakai, lho," tuturnya disambut tepukan riuh penonton.
Spontanitas JK dalam berdialog memang seringkali mengundang gelak tawa. Misalnya, ketika ia berseloroh memuji jasa pengusaha kosmetik Putri K Wardhani, anak Mooryati Soedibyo. "Putri ini banyak membahagiakan orang Indonesia. Coba bayangkan, kalau tidak ada kosmetika, angka perceraian akan meningkat," canda JK.
SBY Laris Manis
Selain ingin mendengar apa komitmen para capres pada masalah-masalah perempuan, rupanya ibu-ibu hobi mengincar aneka suvenir bergambar capres-cawapres. Apa pun bentuknya. Pin, bendera, buku, maupun kipas. Semua laris-manis.
Pada acara dialog ini, SBY tampil lebih santai. Beberapa kali ia mendekati beberapa penanya dan mengajaknya bersalaman. Salah satu penanya adalah Dewi Motik dari Kowani yang menanyakan kebijakan SBY lima tahun mendatang bila terpilih, soal adanya kekhawatiran 50 tahun mendatang dunia ini bakal tenggelam akibat kerusakan alam. "Pada dasarnya perempuan memiliki sifat menanam dan merawat. Karena itu saya mengajak kaum perempuan untuk terus menanam pohon," tegas SBY.
Kendati peserta diberi kesempatan mengirim pertanyaan lewat SMS, namun ada saja yang mengaku kecewa tak mendapat kesempatan bertanya langsung. "Padahal kami ingin menyampaikan bahwa anggaran untuk kaum lansia dan jompo sangat minim. Bayangkan, kaum jompo di panti jompo hanya mendapatkan bantuan uang makan Rp 2 ribu per hari. Cukup untuk beli nasi saja, kan?," tutur Ny. Wiwik dan Erna dari Persatuan Wanita Lansia Pusaka 39, Senen, Jakarta.
RINI SULISTYATI
foto-foto: RINI SULISTYATI
KOMENTAR