Tahun 2000 program ini dibawa ke Indonesia oleh Mas Marco Kusumawijaya, arsitek perkotaan. Lalu kami diskusi dan mulai melakukan pemetaan di sejumlah kawasan di Jakarta.
Kawasan mana yang pertama dipetakan?
Ini sifatnya voluntir, maka penetapan kawasan yang dipetakan berdasarkan siapa yang mau jadi tuan rumah. Tahun 2001 kebetulan Yayasan Icon di Kemang yang mau jadi tuan rumah. Maka, kawasan yang dipetakan, ya di Kemang.
Tahun 2002 di Kebayoran Baru, tahun 2003 di Menteng, dan tahun 2005 yang jadi tuan rumah Museum Jakarta dan Wayang di Jakarta Kota, maka yang dipetakan kawasan Kota Tua.
Memang masih ada kawasan hijau di daerah Kota Tua?
Hijau yang dimaksud di sini ada tiga katagori. Pertama, alam yakni taman, pohon, pemakaman, sungai. Kategori kedua adalah kehidupan yang berkelanjutan, seperti kampung hijau, tempat pengolahan sampah, dan sebagainya. Sementara katagori ketiga soal sosial budaya yang meliputi museum, galeri, monumen, dan lainnya.
Jadi, pemahaman 'hijau' itu lebih luas ya?
Betul. Yang dimaksud hijau adalah sistem yang berkelanjutan dalam kehidupan kota.
Kini, seluruh Jakarta sudah punya peta hijau ya?
Benar. Sejak 2008, sistem pembuatan peta kami balik. Tidak berdasarkan per kawasan, tapi kami memetakan seluruh Jakarta. Dan yang manarik, kawasan yang kami petakan harus dilalui transportasi publik yang ramah lingkungan, seperti bus Trans Jakarta, kereta api, dan sepeda. Jadi, menuju lokasi hijau dengan cara hijau.
Tim Anda, kan, tidak banyak. Bagaimana bisa membuat peta ini?
Kami tidak bekerja sendiri. Banyak dibantu para relawan. Tentu setelah mereka mengikuti workshop pembuatan peta hijau.
KOMENTAR