Sering. Pernah mobil saya ditabrak. Di gedung pengadilan pun, saya juga pernah diancam oleh preman yang dibawa lawan klien saya. Yang paling mengerikan, saat menemani ibu ketika akan eksekusi tanah. Waktu itu Ibu diancam akan ditusuk orang bila berani mengeksekusi tanah sengketa itu. Antara percaya dan tidak, ibu saya justru maju. Polisi sampai terkejut melihat perbuatan ibu. Dari sanalah saya mengerti bagaimana seorang pengacara seharusnya membela klien.
Pelan tapi pasti, keberanian Ibu sudah Anda warisi?
Sepertinya begitu.
Hobi dan aktivitas Anda di luar urusan hukum?
Jalan-jalan, window shopping, nonton film. Tapi saya bukan maniak belanja barang yang tidak diperlukan. Saya juga sering ikut arisan di kafe bareng teman lama.
Badan Anda tinggi sekali?
Tinggi badan saya 172 cm. Saya pernah, lho, jadi peragawati. Angkatan saya Astrid Dharmawan. Ketika itu saya masih SMA. Saya peragawati back street. Orangtua saya tidak merestui. Waktu itu image peragawati di mata orangtua saya buruk sekali. Pernah, suatu kali habis show saya pulang jam dua dini hari. Orangtua sengaja menunggu saya datang. Pas saya pulang, dapat sumpah serapah. Lalu saya berusaha berprestasi di bidang modeling. Saya ikut lomba dan jadi top model, dapat piala. Eh, pulang-pulang pialanya dihancurin. Nah, setelah kuliah, saya enggak jadi peragawati lagi.
RINI SULISTYATI
KOMENTAR