Kita perlu mengenali bahan-bahan yang dapat meracuni tubuh serta gejala dan penanganannya.
Peran orang tua dalam pencegahan maupun penanganan bahaya keracunan pada anak sangatlah besar. Anak belum dapat membedakan mana yang baik dimakan dan tidak. Bahkan di usia dini, apa saja yang bisa dipegang dan dimasukkan ke mulut, akan dilakukannya. Sekalipun beracun, anak tidak mempedulikannya. Nah, tugas orang tualah untuk menyimpan benda dan zat berbahaya, seperti minyak tanah, obat serangga, sabun, cairan pembersih, pewarna kuku dan sebagainya di tempat yang aman dari jangkauan anak.
Diakui dr. Arlin Algerina, Sp.A, keracunan atau masuknya zat racun ke dalam tubuh anak lebih sering terjadi di rumah atau lingkungan sekitar rumah. Prosesnya bisa melalui saluran pencernaan, saluran napas, dan permukaan kulit atau mukosa yang menimbulkan gejala klinis.
Keracunan pada anak, ujar dokter dari RS Internasional Bintaro, Tangerang, Banten ini, sebenarnya tidak kelewat berbeda dengan keracunan pada kalangan dewasa. Hanya saja karena secara alamiah tingkat perkembangan fisik, kepribadian dan emosi maupun fungsi organ-organ tubuh anak belum sematang orang dewasa, akibat yang ditimbulkannya jadi berbeda. Selain itu, sistem dan fungsi pertahanan tubuhnya belum sempurna. Tak heran keracunan yang terjadi pada anak umumnya lebih fatal dibanding orang dewasa.
Menurut Arlin ada beberapa faktor yang membuat anak mudah keracunan, yakni:
* Anak usia 0 - 1,5 tahun masih dalam fase oral. Ia jadi cenderung ingin memasukkan apa saja yang dipegangnya ke dalam mulut.
* Anak belum mengetahui apa yang berbahaya bagi dirinya. Dia melakukan segala sesuatu berdasarkan nalurinya saja.
KOMENTAR