Dengan begitu, si istri malah akan mendapatkan informasi lewat anaknya dan bukan dengan cara menghasut.
Jelas sudah, kunci utama dari semua ini adalah komunikasi antara suami dan istri.
Jika tak pernah dibicarakan, curiga dan waswas tetap muncul.
Yang kerap terjadi, "Istri akhirnya memata-matai suaminya 24 jam sehari. Akibatnya, ia jadi tegang terus. Energi dan pikirannya dicurahkan hanya untuk memanjakan ketegangan diri tersebut."
Curiga yang terakumulasi ini, pada akhirnya bisa menyebabkan suami-istri bercerai.
HINDARI EMOSI
Komunikasi, kata Bang Noel, amat penting karena akan membuka pikiran masing-masing dan sama-sama mendewasakan pasangannya.
"Bukankah dalam proses pembahagiaan pasangan, termasuk di dalamnya adalah bagaimana membantu pasangan berkembang menjadi dirinya sendiri? Kalau orang sudah merasa nyaman dengan dirinya, ia akan mempunyai kepuasan terhadap dirinya sehingga tak akan mudah tergoda," terang Bang Noel.
Cara mengkomunikasikannya tentu bermacam-macam.
"Yang penting sifatnya bukan menuduh."
Misalnya, istri bisa memulai dengan, "Mas, telepon sering benar berbunyi. Kadang Mas belum datang pun ia sudah menelpon. Nah, kalau ia menelepon lagi, aku mesti bagaimana?"
Bisa jadi jawabannya ialah, "Terima saja. Barangkali ada hal penting. Kalau perlu, catat pesannya apa."
Source | : | nakita.id |
Penulis | : | Nakita Editorial |
Editor | : | nova.id |
KOMENTAR