Sepatu yang menimbulkan bunyi kala dipakai berjalan sebagaimana banyak digunakan orang tua pada bayinya yang baru belajar berjalan, menurut Ifran, lebih pada kesenangan bayi mendengar bunyinya. "Bayi, kan, senang dengan permainan yang sifatnya menarik, entah dalam bentuk suara atau gambar. Nah, dengan sepatu yang bisa berbunyi, anak jadi senang karena ada interaksi antara dia dengan bunyi. Jadi, ketika ia melangkah, ia akan tahu, oh, nanti sepatu ini akan berbunyi hingga membuatnya mau berjalan. Sepatunya sendiri, sih, sebenarnya tak banyak membantu."
Nah, jangan terkecoh lagi, ya, Bu-Pak. Bukan berarti dengan pakai sepatu tersebut, si kecil jadi lebih cepat bisa berjalan, lo.
Oh, ya, penting diingat, ketika si kecil pertama kali belajar berjalan, jaga jangan sampai terjatuh. Soalnya, ia bisa trauma hingga takut untuk memulai lagi.
Faras Handayani /nakita
BENTUK TAPAK KAKI
Ingin tahu bentuk tapak kaki si kecil? Coba, deh, cetak tapak kakinya di atas pasir. Umumnya, bagian tengah tapak kaki tak akan tercetak; hanya bagian depan, pinggir, dan tumit yang tercetak. Namun kadang, ada anak yang tapak kakinya rata. Bila tapak kakinya dicetak, semuanya tergambar jelas.
Bentuk tapak kaki yang berbeda ini, menurut Ifran, tak mengganggu perkembangan jalan si kecil. Artinya, pada usia bisa berjalan, keduanya akan bisa berjalan seperti anak lain. Hanya saja, untuk yang tapaknya rata, biasanya mudah mengeluh cepat pegal atau capek kala harus berjalan jauh.
Namun perlu diperhatikan, bentuk tapak kaki rata ada yang normal dan abnormal. Penyebabnya, bisa karena pengaruh keturunan atau kelainan seperti akibat sendi longgar. "Bila diperiksakan akan jelas terlihat normal-tidaknya. Dokter akan melihat bentuk kakinya. Bila tumitnya sudah 'lari' keluar berarti abnormal." Nah, yang abnormal ini harus diberikan terapi, entah dalam bentuk pemberian sepatu khusus atau dilakukan pembedahan di kemudian hari.
TAK PERLU KHAWATIR KAKI BENGKOK
Kala si kecil belajar berjalan, biasanya langkahnya agak lebar atau mengangkang dan kakinya terlihat bengkok, tak seperti normalnya orang dewasa berjalan. Irama langkahnya pun berbeda ketimbang orang dewasa; bila orang dewasa berjalan, tangannya ikut mengayun, nah, bayi tidak. Namun hal ini tak perlu dicemaskan, karena, terang Ifran, bayi masih mencari keseimbangan tubuh. "Umumnya, anak akan memiliki pola jalan yang normal seperti orang dewasa sekitar usia 3 sampai 5 tahun."
MAINAN UNTUK BELAJAR BERJALAN
Mainan bentuk kereta dorong bisa digunakan untuk membantu bayi belajar berjalan. Biasanya mainan ini dirancang agar dorongan kereta mencapai tinggi pinggang bayi hingga nyaman didorong si kecil. Namun hati-hati memilih mainan ini, ya, Bu-Pak. Selain keseimbangannya harus diperhatikan, mainan ini juga harus cukup ringan untuk didorong namun tak cukup ringan untuk terguling. Jangan lupa diawasi, ya, Bu-Pak, kala si kecil tengah mendorong mainan ini.
KOMENTAR