TabloidNova.com - Seorang ibu baru bernama Emma Bond (24) baru-baru ini mengaku sangat gusar kepada media sosial populer di dunia, Facebook. Apa yang membuat wanita berambut pendek ini begitu gusar?
Pasalnya, fotonya saat menyusui bayi dihapus Facebook. Bayi prematur yang diberinya nama Carene itu ia unggah ke laman akun Facebook, namun dihapus secara otomatis oleh media sosial yang diciptakan oleh Mark Zuckerberg itu.
Sejak beberapa waktu lalu memang sempat diberitakan, Facebook mengeluarkan kebijakan baru akan menghapus secara otomatis (tanpa izin memilik akun) foto-foto yang diunggah oleh penggunanya apabila diduga mengandung unsur "nudity" atau ketelanjangan.
Kebijakan ini dikeluarkan oleh Facebook mengingat saat ini banyak sekali hacker yang menyerang pemilik akun Facebook dengan mengunggah sejumlah gambar tak senonoh yang mengganggu pengguna Facebook lain.
Kendati berita mengenai kebijakan baru Facebook itu sudah cukup terpublikasikan, namun tampaknya Emma merasa keberatan foto dirinya saat menyusui bayinya yang dilahirkan 12 minggu lebih awal dari jadwal seharusnya itu, secara otomatis hilang dari laman Facebook-nya.
Sebelum melahirkan, Emma telah diberitahu oleh pihak rumah sakit bahwa putrinya itu kemungkinan besar tidak akan bisa bertahan lebih dari tiga hari ketika sudah dilahirkan secara prematur pada tanggal 3 Oktober lalu. Saat lahir beratnya pun hanya sekitar 963 gram.
Namun Emma bersikeras bahwa bayinya akan baik-baik saja, dan ia pun menantang pihak rumah sakit akan menyusui sendiri bayinya itu. Ketika sedang menyusui itulah ia meminta keluarganya mengabadikannya, supaya ia bisa berbagi kebahagiaan itu dengan keluarga yang lain dan teman-temannya melalui Facebook.
Emma lantas mengunggah fotonya itu ke sebuah situs Pro-ASI, di mana ia berhasil mendapatkan 166.000 penggemar yang menyukai fotonya. Namun kemudian, seorang pengunjung website Pro-ASI mencoba membagikan foto milik Emma ke akun Facebook mereka, termasuk link ke website Pro-ASI sebagai sumber pertama di mana foto itu diunggah.
Sayangnya, Facebook kemudian menghilangkan foto dan link yang menampilkan foto Emma menyusui bayi prematurnya itu, setelah seorang pemilik akun Facebook melaporkan kepada pihak Facebook bahwa foto menyusui itu mengandung unsur ketelanjangan.
Setelah tahu hal itu, Emma pun mengaku kesal kepada Facebook. "Foto itu menggambarkan sesuatu yang sangat alami dan spesial, dan justru harus dipromosikan," kata Emma. "Carene lahir melalui operasi caesar darurat! Apalagi Carene sempat divonis hanya mampu bertahan hidup hingga tiga hari saja."
"Ini adalah pertama kalinya Carene mendapatkan ASI, sehingga saya punya alasan kuat untuk mengunggah foto itu. Ini adalah momen ajaib bagi saya. Menghapus foto itu di hari yang sama ketika kebijakan itu dikeluarkan, dengan mengatakan bahwa foto itu telah melanggar kebijakan soal ketelanjangan, itu sama halnya dengan memberi garam pada luka saya!" lanjut Emma.
Emma juga menegaskan, "Gambar yang saya unggah bukan sekadar mewakili seorang ibu yang menyusui bayi yang baru lahir saja, tapi karena Carene merupakan bayi yang istimewa dan kami berjuang sangat keras untuk sampai ke titik ini."
Menanggapi hal ini, pihak Facebook mengatakan, foto menyusui tak pernah melanggar standar kebijakan perusahaan, akan tetapi penampakan puting dari ibu yang menyusui memang harus ditutupi atau disembunyikan.
Namun Facebook mengakui, penghapusan foto milik Emma itu memang kesalahan dari pihaknya. Setelah mendapatkan aduan dari Emma, Facebook kembali memunculkan foto Emma saat menyusui bayinya itu.
Facebook melanjutkan, "Dengan adanya persoalan ini, foto-foto lain yang menunjukkan payudara dalam konteks ibu menyusui, akan diizinkan. Bahkan jika payudara terlihat penuh terbuka, seperti foto payudara yang akan di-mastektomi, misalnya, boleh diperlihatkan sepenuhnya."
Emma, yang tinggal di kawasan Oswestry, Shropshire, bersama pasangannya, Ashley Kitchen (30) ini mengaku puas dan senang lantaran pihak Facebook telah menjawab rasa gusarnya dengan cara memperbaharui kebijakannya.
"Selama ini saya melihat begitu banyak kekejaman terhadap hewan, pemenggalan, bahkan pelecehan terhadap anak yang justru muncul di Facebook. Banyak juga yang sudah melaporkan hal itu, tapi ternyata tak ada yang dilakukan oleh Facebook," katanya.
"Sementara foto saya adalah sesuatu yang amat berharga dan alami malah dihapus begitu saja tanpa melihat konteksnya dengan benar. Anda dapat dengan jelas melihat, kan, Carene bukan bayi yang sehat dalam foto itu. Jadi sangat wajar kalau saya jengkel sekali kepada Facebook."
"Setelah saya mengeluh panjang lebar kepada Facebook, ada sisi positif yang saya dapat. Saya telah menerima ratusan pendukung yang memberi pesan dari para wanita di seluruh dunia. Pesan ini benar-benar bagaikan virus."
Melalui fotonya itu, lanjut Emma, secara tidak langsung ia ingin mengatakan kepada kaum ibu muda di seluruh dunia untuk mau memberikan ASI kepada bayi mereka. "Jangan malu untuk menyusui, karena itu adalah bayi kalian sendiri," katanya.
Namun di sisi lain, editor situs Mums.net, Sarah Crown, mengatakan, ia mengaku "tak terkejut" bila seseorang telah mengeluh tentang foto yang dihapus Facebook itu. Ia mengatakan, "Kami memang kerap memiliki masalah dengan foto-foto wanita menyusui di Facebook, karena mereka memperlihatkan payudara."
Intan Y. Septiani/The Telegraph
KOMENTAR