Tabloidnova.com - Siapa sangka Lauren Oliver, ibu hamil yang ditikam lima kali di bagian perut oleh kekasihnya, akhirnya bisa melahirkan bayi perempuan dengan selamat. Lauren bahkan mulai melupakan trauma pasca penikaman tersebut.
Akibat luka dalam yang dialami di bagian perut yang diduga akan menyakiti janin yang dikandungnya, di usia kehamilan 34 minggu itu Lauren (26) pun terpaksa melahirkan secara Caesar demi menyelamatkan buah hatinya, yang kemudian diberi nama Harper.
Peristiwa tragis yang tak hanya meninggalkan luka fisik maupun psikis hingga membuatnya trauma berat itu terjadi akhir Juni silam. Kini, si kecil Harper telah memasuki usia sekitar lima bulan.
Selang beberapa bulan sejak peristiwa yang sangat menyakitkan itu, Lauren mengaku sudah mulai mengikis bayangan ngeri mengenai sang kekasih yang berprofesi sebagai petarung, Nicholas Leaning (28).
Selama ini, Lauren tak pernah menyangka dirinya dan si bayi akan selamat dan bisa kembali menghirup udara selama beberapa bulan pasca peristiwa itu. Menurut Lauren, dokter yang merawatanya mengatakan, Harper bisa selamat lantaran saat masih di dalam kandungan berada pada posisi di bawah perut, sementara perut Lauren dipenuhi lemak sehingga ia pun tak sampai mengalami luka serius pada organ vitalnya.
Sementara itu, Nicholas selama beberapa bulan lalu telah menjalani persidangan dan dijatuhi hukuman selama 19 tahun penjara lantaran terbukti telah menikam secara sengaja bagian perut Lauren yang tengah mengandung buah hati mereka.
Kepada Sunday People, Minggu (9/11) Lauren mengatakan, "Apa yang telah Nick lakukan telah membuat saya merasa sakit secara psikis." Selama berhubungan dengannya, kata Lauren, ternyata kekasihnya itu juga menjalin hubungan dengan wanita lain yang ternyata adalah mantan kekasihnya.
Ketika Nicholas tahu Lauren telah berbadan dua, lanjut Lauren, sang kekasih yang berwatak kasar itu memintanya untuk menggugurkan kandungan. Namun Lauren menolak saran Nicholas dan memilih melanjutkan kehamilannya.
Ternyata Nicholas tak menerima keputusan Lauren dan ketakutan. Menurut Lauren, kekasihnya itu kemudian meninggalkannya dan berpacaran dengan wanita lain. Namun Nicholas masih kerap melakukan tindakan kasar pada dirinya.
"Sungguh saya tak habis pikir, bagimana bisa ada seseorang yang tega melakukan itu terhadap darah dagingnya sendiri? Dan yang lebih membuat saya tak habis pikir, ternyata saya dan Harper bisa bertahan hidup hingga sekarang. Setiap saat saya memeluk Harper, selalu saya katakan, betapa beruntungnya kami," kata Lauren.
Yang membuat Lauren lega dan berangsur-angsur mampu melepaskan trauma beratnya adalah karena saat ini Nicholas sudah berada di balik jeruji, sehingga akan kesulitan untuk mengganggu kehidupan mereka dalam waktu dekat ini.
Lauren lantas mengisahkan peristiwa yang terjadi pada Juni lalu. Ketika itu ia baru sampai ke rumah sehabis mengantar putri pertamanya, Ruby (6), hasil hubungannya dengan kekasih terdahulunya, ke sekolah. Ketika baru akan mengunci pintu rumahnya, di dalam ia melihat sudah ada Nicholas mengenakan kaus putih berjalan ke arahnya.
Ketika itu, kata Lauren, Nicholas mengenakan masker wajah sambil menggenggam pisau dapur. Sebelum sempat bertanya apa pun kepada kekasihnya itu, Nicholas langsung menghunuskan pisaunya ke tubuh Lauren. Tikaman pertama langsung ke arah perut Lauren yang buncit. Lauren pun langsung tersungkur dengan punggung menghadap Nicholas.
Selanjutnya, Nicholas menendang punggung Lauren dan menarik pundak Lauren hingga bagian perutnya menghadap wajahnya. Sejurus kemudian, Nicholas menikamkan pisaunya kembali ke arah perut Lauren sebanyak tiga kali.
Saat itu Lauren menagis dan berteriak minta ampun agar Nicholas tidak menyakiti janinnya. Ketika Lauren meminta ampun, Nicholas sempat menghentikan tikamannya beberapa detik. Namun kemudian ia menikamkan kembali satu tikaman terakhir sebelum akhirnya pergi meninggalkan rumah Lauren.
Lauren mengenang, " Saat itu saya memohon-mohon kepada Nick agar jangan menyakiti anak saya, jangan sampai dia membunuh anak saya. Tapi dia tak mau dengar, dia terus menikam perut saya. Saat itu saya berteriak, 'Please Nick, please don't kill us!'. Dia sempat berhenti, saya lihat wajahnya yang ditutupi masker itu. Matanya melihat ke arah saya, kemudian menyipit seperti menahan marah. Lalu dia menikam untuk kelima kalinya sebelum akhirnya lari."
Ketika Lauren berhasil menuju depan rumah, ia melihat seorang tetangganya yang bernama Dave lewat. Lauren pun langsung berteriak ke arah Dave sambil berkata, "'Dave! He's killed the baby, Nick's killed her!'" Beruntung Dave langsung mendengar suara Lauren dan berlari membantu Lauren.
Saat itu juga saya merasakan ada cairan mengalir di antara kaki saya. Saya lihat ke bawah dan ternyata rok putih yang saya pakai juga sudah penuh oleh darah. Tak lama ambulans pun datang dan Lauren berusaha untuk tetap sadar saat dibawa menuju Scunthorpe General Hospital.
"Saat berbaring di dalam ambulans saya angkat kaus yang saya pakai, saya lap darah yang mengalir di perut saya dengan tisu yang ada di tangan saya. Saat itu kepala saya pusing sekali, tapi saya harus tetap sadar untuk memastikan bahwa bayi perempuan saya tetap hidup."
Sesampainya di RS, Lauren langsung dibawa ke ruang bersalin untuk mengeluarkan Harper lewat operasi Caesar. Seluruh tim dokter yang ada di ruangan itu, kenang Lauren, tiba-tiba terdiam dan ruangan pun terasa senyap. Pertama kali, dokter berupaya menemukan detak jantung Harper. "TIba-tiba saya bisa mendengar detak jantungnya. Dug-dug, dug-dug.... Ternyata Harper masih hidup. Saya tak menyangka, bahagia sekali rasanya bisa mendengar detak jantungnya."
Harper lahir dengan tubuh sangat mungil, beratnya hanya sekitar 1,85 kg saja. Sehingga Harper harus dirawat di ruangan neonatal intensive care selama beberapa hari sebelum akhirnya dipertemukan dengan Lauren. "Melahirkan dan bertemu buah hati merupakan momen paling membahagiakan, namun Nick nyaris merampasnya dari saya," kata Lauren.
"Setelah itu saya didera rasa trauma. Setiap kali saya tertidur, setiap kali pula saya terbangun dan perasaan saya langsung kacau, karena kerap mengira Harper akan meninggal dunia."
Tapi kini setelah lima bulan berselang, kendati masih sulit percaya dirinya dan Harper bisa bertahan hidup, Lauren mengaku mulai bisa bangkit dari traumanya. Ia terus melanjutkan hidupnya bersama Harper, meskipun kerap masih dihinggapi rasa takut untuk kembali menjalin hubungan dengan pria. Apalagi kini ia sudah memiliki dua putri cantik, Ruby dan Harper, yang akan selalu bersamanya.
Intan Y. Septiani/The Mirror
FOTO: MIRROR.COM
KOMENTAR