Ada beberapa imunisasi yang wajib diberikan, sesuai program Pemerintah, yaitu tuberkolosis (imunisasi BCG), difteria, pertusis dan tetanus (imunisasi DPT), poliomyelitis (imunisasi polio), campak (imunisasi campak) dan hepatitis B (imunisasi hepatitis B)
Selain imunisasi tersebut, masih ada imunisasi yang juga dianjurkan untuk diberikan yaitu imunisasi Tipa untuk demam tifoid dan paratifoid, imunisasi untuk hepatitis A, imunisasi HiB untuk kuman Haemophylus influenzae penyebab radang selaput otak (meningitis), serta imunisasi varisela untuk penyakit cacar air. Berikut penjelasan mengenai macam-macam imunisasi, manfaat, dan efeknya.
* BCG (Bacille Calmette Guerin
Imunisasi ini diberikan agar bayi mendapat kekebalan terhadap penyakit tuberkolosis (TBC). Imunisasi BCG diberikan melalui suntikan di kulit lengan atau paha. Usai itu, pada tempat bekas suntikan biasanya akan timbul semacam bisul kecil yang akan mengering dengan sendirinya.
*DPT (difteri, pertusis, tetanus)
Imunisasi ini bertujuan untuk mencegah timbulnya penyakit difteri, pertusis (batuk rejan), dan tetanus.
Suntikan vaksin dilakukan pada lengan atau paha bayi. Biasanya bayi yang baru saja mendapat suntikan DPT menjadi sedikit demam. Berikan obat penurun panas jika terjadi hal tersebut, sesuai anjuran dokter.
*Campak (morbilli, measles)
Diberikan agar tubuh anak mendapat kekebalan terhadap penyakit campak. Imunisasi ini hanya diberikan sekali saja, yaitu saat bayi berumur 9 bulan.
Reaksi yang timbul pada tubuh anak berupa demam. Biasanya terjadi satu minggu setelah mendapat suntikan imunisasi.
*Tipa
Imunisasi tipa diberikan untuk mendapatkan kekebalan terhadap demam tifoid (tifus atau paratifus). Kekebalan yang didapat bisa bertahan selama 3 sampai 5 tahun. Oleh karena itu perlu diulang kembali.
KOMENTAR