Hanny malah menemukan, sekitar 75 persen kasus mengompol disebabkan faktor emosional. "Anak-anak, kan, belum bisa menyalurkan kecemasannya. Mereka hanya mengerti bahwa mereka merasa tak enak, tapi tak tahu bagaimana cara melampiaskannya dengan tepat," terang Hanny.
KOMENTAR