Tak usah panik jika bayi menangis. Anda dapat mengatasinya dengan mudah jika tahu sebabnya. Jangan pula berpikir, ia anak yang rewel. Menangis adalah cara si kecil berkomunikasi dengan Anda.
Setiap bayi pasti menangis dan beberapa di antara mereka lebih sering menangis dibanding yang lain. Anak cengeng? Bukan! Yang jelas, menangis adalah cara ia berkomunikasi dengan Anda. Khususnya selama 12 bulan pertama kehidupannya. Lewat tangis, ia memberitahukan kebutuhan-kebutuhannya kepada Anda seperti rasa lapar, lelah, pedih, dan keadaan tubuh yang tak menyenangkan lainnya, serta untuk memenuhi keinginan diperhatikan.
Pada umumnya bayi sering menangis pada minggu-minggu pertama kehidupan, baik siang maupun malam. Ini karena bayi yang baru lahir masih berada dalam fase penyesuaian dari dalam kandungan ke dunia luar. Jadi, jika ia sering menangis, "Tak usah cemas! Sering atau jarangnya bayi yang baru lahir menangis, salah satu faktornya adalah keturunan. Mungkin waktu kecil, ibu atau ayahnya juga begitu, rewel," kata Dr. Najib Advani SpA. MMed. Paed., dokter anak di Sub. Bag, Kardiologi Anak FKUI-RSCM ini.
Banyak-sedikitnya tangisan, menurut Elizabeth B. Hurlock dalam bukunya yang dialih-bahasakan, Perkembangan Anak II, berbeda-beda menurut cepat dan memadainya pemenuhan kebutuhan dan keinginan mereka. Jika dipenuhi dengan segera, bayi kemudian hanya akan menangis karena merasa sakit dan tertekan. Setelah umur dua minggu, ada sebagian bayi yang menangis berlebihan. Dalam kebanyakan kasus dilaporkan, orangtua bayi tersebut tak cepat memperhatikan tangis bayinya dan tak konsisten menanggapinya.
Jumlah tangisan juga bervariasi menurut "saat harinya", bertepatan dengan saat jadwal bayi. Misalnya, bayi paling sering menangis sebelum saatnya diberi makan dan sebelum waktunya tidur malam. Ketika bayi dapat menyesuaikan diri dengan jadwal waktu makan dan tidur, tangisan pada saat-saat tersebut berkurang.
Jangan hentikan tangisnya dengan cara mengangkatnya setiap kali ia rewel atau menangis. Carilah apa yang salah dan jika tak terlalu serius, segera alihkan perhatiannya. Menurut Dr. Najib, secara garis besar bayi menangis dibagi dua kelompok. Pertama, bayi menangis tanpa penyakit, seperti lapar, haus, perasaan tidak enak atau tidak nyaman (kepanasan, kedinginan, popok basah, suara berisik, dan lainnya), tumbuh gigi, saat buang air kecil, kesepian, lelah, atau kolik. Kedua, bayi menangis karena ada sesuatu penyakit seperti infeksi, radang tenggorokan, radang telinga, hernia, sumbatan usus, autisma, dan sebagainya.
Jika bayi menangis karena penyakit, periksakan ia ke dokter. Tapi jika tidak, Anda dapat membantu menenangkannya. Berikut jenis-jenis penyebab serta penanganan tangis bayi sesuai usianya.
ARTI TANGISAN BAYI 0-3 BULAN
Pada umumnya, para ibu mengartikan tangis bayi sebagai tanda lapar. Ingatlah, menangis tak selalu berarti lapar. Arti tangis berbeda-beda, masing-masing merupakan tanda komunikasi yang jelas sebagai ungkapan pesan kepada Anda tentang apa yang ia butuhkan. Gerakan tubuh yang menyertai tangis dapat membantu Anda lebih memahaminya. Makin keras dan makin lama tangis, makin kuat kebutuhannya.
* "Saya lapar."
Tangis lapar biasanya berpola. Ia menangis, lalu stop untuk bernafas, menangis lagi, lalu stop untuk bernafas. Biasanya diselingi gerakan mengisap. Jika sangat lapar, tangisnya lebih keras dan terus-menerus.
Jika ia masih menangis saat disusui ASI, coba lihat hidungnya. Ada kemungkinan bibir atasnya menutupi hidung dan ia sulit bernafas, sehingga menangis.
KOMENTAR