"Kalau perempuan lain sudah meninggalkan suami (dengan kondisi suami Nani yang kerap berhalusinasi mendengar suara dan tidak bekerja), dia sih tidak. Anak itu memang mentalnya kuat. Walaupun orang mengatakan suaminya kurang baik, dia justru bilang tidak apa tidak usah kerja," kenang Aang.
Selasa (14/5) malam, Nani menjadi korban kekejaman Muh. Muslih Sutisna (51). Di malam yang pekat, Nani meninggal dijerat oleh Nana di kamar hotel Dariza, Jl. Perintis Kemerdekaan, Kelapa Gading, Jakarta Utara. "Saya malam itu tidak bisa langsung ke Polsek Kelapa Gading karena sudah umur mbak. Jadi cucu saja naik dua sepeda motor untuk memastikan panggilan dari Polsek itu," ungkapnya menjabarkan apa yang terjadi malam itu.
Menurut Aang, rumah tangga anaknya itu sebenarnya sudah tak harmonis sejak tahun 2002. Namun kala itu Nani masih memilih tetap serumah dan bertahan dengan Nana. "Sampai semua biaya hidup dia penuhi. Dia itu tulang punggung keluarga, dari anak masih TK sampai lulus SMK dan sekarang bekerja dia yang mengurus," ungkap Aang.
Sedangkan suami Nani, Sutisna memang diakui Aang sudah tidak bekerja sejak di PHK sekitar tahun 2000 an. Dan tahun 2002, menantunya itu kabarnya mencari guru ilmu ghaib. "Entah dia itu ngelmu mau buat apa. Kalau saya tanya dia tidak pernah mau jawab, tapi saya dengar dari mendiang anak saya (almh. Nani)," ungkap Aang.
Ilmu dan susuk yang digunakan Nana inilah yang kerap membuat pria tersebut kerap mendengar semacam bisik-bisik dan perasaan seakan dibicarakan orang lain. Sejak itu pula, menantunya tersebut jarang bertandang ke rumah mertua yang hanya berada dibalik rumahnya.
Kini, Aang hanya bisa berharap dan berdoa agar roh Nani kembali ke Sang Pencipta dan berada bersama orang-orang yang soleh dan solehah. Soal hukuman terhadap perbuatan Nana, Aang mengatakan jika keluarga menginginkan Nana dihukum seumur hidup.
Laili
KOMENTAR