Sambil menggandeng dan menenangkan ibunya, Michelle mencegat taksi lain untuk mengantarkannya ke kantor polisi. "Akhirnya saya mencegat taksi Express. Awalnya saya hati-hati banget. Saya minta lampu dihidupkan, saya cocokkan foto di kartu identitas dengan wajah sopir. Bahkan, saya minta sopir melepas topinya. Pak sopir sampai heran. Saya pun bercerita tentang peristiwa yang baru saja terjadi. Sopir itu berbaik hati dan mengantar kami ke kantor polisi."
Michelle berharap, polisi berhasil membongkar kawanan perampok taksi. Apalagi, hari berikutnya kembali ada wanita korban perampokan di taksi. "Makanya saya ingin berbagi cerita. Mudah-mudahan enggak ada lagi korban. Yang penting, hati-hati memilih taksi."
Tips Aman Naik Taksi
Kejahatan di dalam taksi, kata kriminolog UI Dr Made Darma Weda, merupakan bagian dari street crime alias kejahatan jalanan. "Pelaku merampok demi harta benda. Motifnya jelas masalah ekonomi. Di sisi lain, masalah pengelolaan taksi harus memberikan kenyamanan dan keamanan penumpang," ujar Made.
Dari banyak kasus, urai Made, kerap melibatkan "taksi gelap" yang manajemennya lemah. Itu sebabnya, perlu penataan manajemen taksi yang baik agar memudahkan kontrol. "Polisi atau pemerintah harus memberi teguran ke perusahaan taksi yang bersangkutan atas kasus ini. Perusahaan juga bisa diminta ikut bertanggung jawab."
Agar kasus serupa tak terulang, saran Made, transportasi umum seperti taksi harus benar-benar melibatkan pengelola. Tak kalah penting, konsumen mesti lebih berhati-hati. Terlebih para perempuan karena lebih sering menjadi sasaran empuk para perampok. "Yang paling utama, pilih perusahaan taksi yang sudah punya reputasi baik di mata masyarakat." Selanjutnya, sebelum naik taksi, penumpang mesti memeriksa kondisi taksi. Catat nomor taksi, lihat kartu identitas pengemudi. "Jika kondisi taksi mencurigakan, lebih baik jangan naik," tuturnya.
Sementara itu, Polda Metro Jaya membagikan tips aman naik taksi bagi kaum Hawa:
1. Pilih perusahaan taksi yang kredibel dan dapat dipercaya.
2. Agar lebih aman, pesan taksi via telepon melalui operator perusahaan taksi. Perusahaan taksi bisa mencatat identitas si pemesan maupun sopir.
3. Bila terpaksa menyetop langsung di jalan, pastikan menunggu di tempat yang aman. Perhatikan dengan saksama logo perusahaan taksi sehingga tak terkecoh warna taksi.
4. Catat data taksi seperti pelat nomor kendaraan, nomor pintu, nama taksi, serta sopirnya. Informasikan lebih dulu data tadi ke keluarga atau teman terdekat.
5. Periksa foto pengemudi yang tertera pada tanda pengenal dan cocokkan dengan wajah sopir. Catat nomor Kartu Tanda Pengemudi karena bisa saja identitas sopir berbeda dengan pengemudi aslinya. Ini artinya taksi itu dikemudikan oleh sopir tembak.
6. Sebaiknya minta sopir membuka bagasi belakang terlebih dulu. Perhatikan dengan seksama isi bagasi karena salah satu modus perampokan adalah kawanan perampok bersembunyi di dalam bagasi taksi.
7. Hindari taksi berkaca gelap dan berpelat nomor dilumuri cat gemuk (oli).
8. Jika menjadi korban kejahatan, hubungi call center polisi di 112 atau kirim pesan singkat ke 1717.
Henry Ismono
KOMENTAR