Tak ada permintaan khusus dari Jeng Reni maupun calon suaminya kepada Tienuk. Baik soal make up maupun hal lainnya. Misalnya soal warna lipstik atau cat kuku yang biasanya dilakukan oleh beberapa calon pengantin."Beliau manut-manut saja,'' tegas perias yang kini bergelar Nyi Mas Pujo Sembogo, gelar dari Keraton Ngayogyakarta.
Merias pengantin Keraton Ngayogyakarta bagi Hj.Tienuk Rifki adalah satu pengalaman istimewa tersendiri. Ia sudah ditunjuk merias sebagian putra-puri Sri Sultan HB IX. Antara lain GBPH.Prabukusumo bersaudara (satu ibu dari KRAy.Hastungkoro (alm).
Di Zaman Sultan HB X, ia sudah merias dua Putri Dalem, Yakni, GRAj.Nurma Gupita dan GRAj.Nurmalitasari. Kini, ia kembali dipercaya merias GRAj.Nrrastuti Wijareni yang bergelar GKR.Bendara yang akan menikah dengan Ahmad Ubaidillah yang bergelar KPH.Yudanegara.
Dalam perhelatan akbar ini Tienuk tak hanya dipercaya merias pengantin, melainkan juga keluarga besan yang akan turut menjadi pengombyong manten. Juga merias patah (anak-anak yang bertugas mengipasi manten) Pembawa Ampilan Dalem berjumlah 16 orang. Kru dari Wedding Organizer berjumlah 60 orang, dan 12 orang teman-teman GKR.Bendara dari Jakarta.
Karena banyaknya orang yang harus dirias, maka Tienuk menggandeng dua tim. Pertama perias pengantin yang tergabung dalam Perhimpunan Perias Pengantin (Harpi) Melati, Yogyakarta, dan kru Salon Titi Sari, milik Tienuk. ''Semua perias berjumlah 18 orang. 14 perempuan dan 4 pria," jelas Tienuk.
Khusus tugas merias dan mbusanani (memakaikan busana) pengantin dan perangkatnya (Patah, pembawa Ampilan Dalem), Tienuk tidak sembarangan memilih perias pengantin yang akan membantunya. Melainkanmelalui seleksi pribadi, berdasarkan pengalamannya. "Syaratnya loyal dengan Keraton dan loyal dengan Titi Sari. Saya mengajak para perias pengantin membantu merias di Keraton agar mereka punya pengalaman.".
Lalu para perias itu akan membantu apa saja? "Yang harus dipaesi bukan hanya GKR.Bendara, melainkan juga 4 gadis cilik yang akan jadi patah. Mereka akan membantu saya merias pengantin di Keputren sejak menjelang siraman hingga menjelang kirab dan resepsi."
Selamat bertugas, Bu.
Rini Sulistyati
KOMENTAR