Salah seorang warga yang menitipkan sapinya di sana adalah Maryani (40). Bersama sang suami, Giwan, ibu dua anak ini sekarang bisa kembali merawat lima ekor sapi miliknya tanpa harus pulang ke desa dan menantang bahaya. "Saya sudah tenang. Enggak apa-apa mengungsi, yang penting ternaknya sudah saya bawa ngungsi juga. Kalau ada ternak, kan, jadi enggak melamun di pengungsian. Sapi ini harta saya," kata Ny. Jemiyan (65).
Lebih dari 100 sapi diungsikan dari berbagai desa di Pemalang yang terancam awan panas. Namun, seiring waktu, jumlahnya terus berkurang. "Sebagian sudah dijual buat biaya hidup di pengungsian," kata Yadi, warga Desa Kendalsari, Klaten, yang memiliki empat ekor sapi.
SUKA HATI DEMI MERAPI
"Bayar cuci sesuka hati, semua untuk Merapi," begitu cara C3 (Car Care Center), sebuah jasa cuci mobil, mengumpulkan donasi bantuan Merapi. "Kami ingin mencari dana dengan melibatkan banyak pihak, termasuk karyawan dan pelanggan," ujar Nancy (40), Business Development C3.
Sejak Minggu (7/10), 18 cabang C3 di berbagai kota Indonesia mengadakan penggalangan dana untuk Merapi. Masing-masing cabang menggelar acara ini selama 2-3 hari secara bergantian. "Selama hari itu, seluruh penghasilannya kami sumbangkan untuk Merapi." Caranya cukup unik, pelanggan yang datang untuk mencuci mobilnya, boleh membayar seikhlasnya. "Mau bayar harga standar atau mau memberi lebih, silakan. Kurang dari tarif kami pun, tak masalah. Yang penting, ikhlas." Nyatanya, tak sedikit yang membayar lebih, bahkan dua kali lipat.
Sebagai pertanggungjawaban pada penyumbang, C3 membuat stempel dan diisi jumlah uang yang disumbang. Kelak, daftar penyumbang akan ditempel di masing-masing cabang. "Kami akan lihat respons pelanggan. Kalau bagus, kegiatan serupa akan dibuat lagi," ujar Nancy yang memperkirakan bisa mengumpulkan dana Rp 100 juta dari kegiatan ini.
Hasto, Rini, Henry
KOMENTAR