Entahlah jika siang nanti beranjak. Ketika udara di tenda begitu panas. "Kadang ia suka rewel. Kadang juga anteng," kata Warsi, sang ibu. Agar Nur tak kegerahan, warsi senantiasa mengipasi sang buah hati.
Meski harus hidup di bawah tenda, Nur, menurut Warsi lumayan tak rewel. "Kalau pas siang saja," jelas Nur yang mengaku ASI nya tetap lancar meski ia harus tinggal di pengungsian. "Stres sih pasti, tapi Alhamdulillah ASI tetap lancar.
Diakui Warsi, sampai saat ini, Nur juga jarang sakit. Ia tumbuh seperti layaknya bayi lainnya. "Ya, enggak merepotkan orangtuanya deh," kata Nur yang tak tahu kapan bisa pulang ke rumahnya di Kalisari Kidul, Glagahrejo, Sleman. "Tergantung pemerintah deh."
Bagi Warsi yang penting anak satu-satunya itu tak rewel. Ya, bentuntung Nur bayi yang "bandel". Ia kuat menahan panas dan dingin. Semoga saja kelak jadi pria yang tangguh.
Krisna
KOMENTAR