"Joy Tobing dan kedua orangtuanya (Foto: Adrianus Adrianto) "
Ayah Joy Tobing, Marudut, mempersoalkan pendapat Ernny Pasaribu, ibunda Daniel, bahwa untuk urusan perjodohan, kemauan orangtua ada di urutan nomor dua. Sementara Marudut justru berpendapat, sebagai orang Batak, "Memilih jodoh memang hak anak, tapi tidak lepas dari pengawasan orangtua. Terkait dalam acara paulak une (penyerahan pengantin wanita kepada keluarga mempelai pria) mutlak dilakukan orang tua. Nah, saat ini putri kami sudah mereka bawa lari. Artinya, kami belum menyerahkan putri kami kepada mereka. Oleh sebab itu, saya tak bisa menerima pernikahan seperti yang mereka lakukan tempo hari."
Satu lagi yang menjadi perhatian Marudut, posisi Joy sebagai public figure. Ia ingin pernikahan putri sulungnya itu seyogianya dilakukan sesuai rencana dan sempurna. "Jangan sembrono seperti yang dilaksanakan 1 Maret silam. Masalahnya, sekali salah, nama baik keluarga yang jadi taruhannya."
Masih dengan nada tinggi, Marudut melanjutkan, "Bagi pihak Sinambela, masalah nama baik mungkin tidak jadi persoalan, tapi di pihak kami, sebagai orangtua Joy, ini masalah besar! Saya akan dicibir keluarga besar Tobing karena dianggap tidak becus sebagai orangtua. Demikian juga pihak gereja kami, HKBP (Huria Kristen Batak Protestan), akan mempertanyakan cara pernikahan Joy yang dilakukan GPdI (Gereja Pantekosta di Indonesia)," tambahnya. Tumpak
PROMOTED CONTENT
REKOMENDASI HARI INI
Cara Menghilangkan Noda Kunyit di Baju. Bisa Pakai Sabun Cuci Piring
KOMENTAR