Beberapa hari ini, kuasa hukum yang menangani foto-foto vulgar Sarah dan Rahma Azhari, Farhat Abbas, terlibat perang mulut di media dengan Roy Suryo yang membongkar keaslian 9 buah foto kliennya. Tersulut emosi, keduanya mulai melontarkan komentar-komentar pedas. Farhat menuduh Roy memiliki maksud politis, sementara Roy dengan tak kalah sinis berujar, sudah menyiapkan psikiater untuk Farhat. Apa yang terjadi?
Rabu malam (31/12), ancaman Rahma Azhari terhadap Roy beberapa waktu silam, terbukti. Ditemani Farhat, kuasa hukumnya, Rahma melaporkan Roy ke Mabes Polri, Jakarta Selatan, dan menjeratnya dengan pasal tentang pencemaran nama baik serta perbuatan tidak menyenangkan.
"Dia (Roy, Red.) sudah membuat klien saya merasa sakit hati. Tindakannya meramaikan kasus ini membuat ketenangan menjadi kecemasan," ungkap Farhat. "Tanpa meminta izin ke Rahma maupun Sarah, Roy berkomentar di media massa. Itu (tindakan) tidak bisa dibenarkan,"
Tak hanya melaporkan Roy ke polisi, kubu Farhat juga menyebut Roy sebagai tak berpendidikan. Alasannya, tak masalah jika Roy mau menganalisa foto-foto tersebut, asal dengan porsi yang benar, yakni sebagai saksi ahli yang ditunjuk pengadilan, dalam ruangan yang tak terbuka bagi publik.
Lebih jauh lagi, suami penyanyi Nia Daniaty ini merasa, Roy harus memegang teguh azas praduga tak bersalah. Bukannya sekonyong-konyong menggiring asumsi bahwa Rahma dan Sarah bersalah lantaran dengan sengaja membuat foto tersebut, "Itu pun kalau terbukti memang foto-foto tersebut asli," lanjut Farhat.
Dengan kapasitas Roy yang belum lagi resmi ditunjuk oleh pengadilan sebagai saksi ahli, Farhat menolak menyebut Roy seorang ahli telematika. Dengan ketus, Farhat memberi julukan pada Roy, "Seorang tukang foto biasa yang kurang kerjaan, tidak memiliki kualitas dan kredibilitas."
Masuk RSJ
Aksi Roy yang dinilai Farhat kelewat batas tersebut membuatnya menarik kesimpulan, ada maksud politis di baliknya. Seperti diketahui, saat ini Roy memang tengah meramaikan bursa calon anggota legislatif di kota asalnya, Yogyakarta. Dengan alasan itulah, menurut Farhat, Roy membutuhkan publikasi.
"Tapi semuanya gagal. Lihat saja, dia dikirimi surat somasi oleh Marcella (Zalianty. Red). Belum lagi kasus video klip milik Ahmad Dhani yang sekarang mandeg," tukas Farhat.
Ketika Farhat mulai membawa-bawa politik dalam urusan foto vulgar ini, dirinya sadar betul, Roy akan menyeretnya di ranah yang sama. Untuk catatan, Farhat pun kini tengah menjadi caleg salah satu partai.
Benar saja. Kamis (8/01), Roy menyambangi Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bapanwaslu) untuk melaporkan Farhat. Alibinya, sebagai seseorang yang sedang menjadi calon legislatif, Farhat tak seharusnya berpraktek sebagai advokat.
Namun Farhat tak gentar. "Silakan saja lapor ke partai saya! Saya yakin, tidak akan berpengaruh apa-apa," kata Farhat. "Dia menyarankan saya pergi ke psikiater. Mungkin salah satu di antara kami berdua, harus ada yang segera masuk rumah sakit jiwa. Tapi itu bukan saya!"
Melengkapi laporannya ke Bapanwaslu, Roy tak lupa membawa beberapa bukti. Di antaranya adalah bukti yang menyatakan Farhat sebagai kuasa hukum Rahma, bukti Farhat sebagai caleg, dan bukti formulir BB 6 yang menyatakan bahwa Farhat tidak akan berpraktek sebagai advokat saat mendaftar jadi caleg. Jika bukti-bukti yang dibawa oleh Roy mengungkapkan pelanggaran administratif, maka kasus ini bakal diproses ke KPU.
"Kan, seluruh Indonesia menjadi saksi, dia (Farhat) mengaku sebagai kuasa hukum Rahma. Padahal, menurut Pasal 50 UU 10/2008 tentang pemilu, bakal caleg saja seharusnya sudah menghentikan prakteknya sebagai pengacara," tukas Roy.
Astudestra Ajengrastri
Foto: Romy Palar/NOVA
KOMENTAR