Terlepas dari kontoversi yang beredar kemarin seputar pembalut wanita yang mengandung klorin atau pemutih kertas, membiasakan diri menjaga kebersihan organ vital juga sangat penting ketika sedang haid.
Memilih produk pembalut yang aman sekaligus megetahui cara memakai pembalut agar nyaman sangat berperan demi menjaga kesehatan organ vagina Anda. Salah satunya dengan mengganti pembalut, paling tidak 3 sampai 4 jam sekali agar bakteri tidak hinggap di tempat yang membahayakan.
Semoga 14 tips cara memakai pembalut agar nyaman dan aman dari tabloidnova.com bisa membantu Anda demi meningkatkan kesadaran menjaga kesehatan organ vagina.
1. Jenis Pembalut
Pilihlah pembalut dengan ketebalan, daya serap, bentuk dan model yang sesuai. Semakin sedikit cairan yang keluar, maka semakin tipis pembalut yang diperlukan. Sebagian pembalut yang lebih tipis sudah cukup baik daya serapnya. Pembalut jenis ini lebih nyaman dipakai, seperti tak memakai pembalut saja.
Baca: Diet 3J, Hilangkan Nyeri Haid Agar Produktivitas Terjaga
Bedakan saat menggunakan pembalut tipis, sedang, atau tebal, serta panjang pembalut. Cobalah beberapa merek dan model sebelum menentukan pembalut yang cocok. Pembalut malam hari ukurannya lebih panjang, dibuat khusus untuk berbaring.
Ada juga pembalut dengan sayap dan tanpa sayap. Sayap pada pembalut adalah bagian yang bisa dilekatkan pada celana dalam. Sayap ini menjaga pembalut agar tidak bergeser dan aman menempel di celana. Selain pembalut, ada pantyliner yang bisa berguna ketika haid Anda akan selesai dan cairan darah tinggal sedikit
2. Hindari Wangi
Sebaiknya hindari pembalut yang wangi, apalagi jika kulit Anda sensitif. Pembalut seperti ini bisa mengiritasi daerah-daerah sensitif Anda. Pilih pembalut dari bahan sangat lembut dan lentur karena akan mengurangi iritasi di daerah kulit vagina. Pastikan pembalut bukan terbuat dari kertas daur ulang (pulp).
Baca: Hati-hati, 9 Pembalut Wanita Mengandung Pemutih Kertas!
3. Daya Serap Tinggi
Untuk mengetahui sejauh mana daya serap sebuah pembalut, tuangkan sedikit air pada pembalut untuk melihat seberapa banyak cairan yang bisa diserap. Pilihlah pembalut dengan daya serap tinggi, tidak lembap pada permukaannya ketika dipakai, dan nyaman, agar tidak mengganggu aktivitas.
4. Kemasan Rapat
Saat membeli pembalut, pastikan kemasan dalam keadaan baik dan tertutup rapat, serta ada tanggal kedaluwarsanya.
5. Bawa Persediaan
Bawalah satu atau dua buah pembalut sebagai persediaan dan simpan di tas. Jika haid baru mulai dan Anda tidak memiliki pembalut, gunakan tisu toilet, namun gantilah setiap satu atau dua jam sekali.
Baca: Begini Cara Mengecek Keamanan Produk Pembalut Wanita
6. Cuci Tangan Sebelum dan Sesudah Ganti Pembalut
Kenakan pembalut pada posisinya. Cucilah tangan sebelum dan sesudah mengganti pembalut.
7. Rajin Ganti
Jika pembalut terasa gatal atau membuat kulit teriritasi, gantilah pembalut dengan jenis yang lain. Supaya terjaga kebersihannya, gantilah pembalut setiap 3-4 jam untuk menghindari gatal dan bau tak sedap. Lakukan proses ini berulang, bahkan meski pembalut Anda belum penuh dengan cairan.
Jika posisi pembalut sudah tak nyaman, segera ganti pembalut atau perbaiki posisi pemasangannya. Hal ini bisa juga terjadi karena penyerapannya kurang baik, bau yang ditimbulkan, atau jenis, ukuran, bentuknya tidak sesuai untuk Anda.
Baca: Fakta Sebenarnya Soal Haid dan Pembalut, Wajib Tahu!
8. Rutin Periksa
Lakukan pemeriksaan rutin, khususnya pada saat-saat banyak mengeluarkan cairan. Dengan cara ini, Anda akan segera tahu seberapa sering perlu mengganti pembalut. Memeriksa pembalut setiap 1-2 jam sudah cukup.
9. Perlu Bernapas
Sebagian perempuan selalu memakai pembalut atau pantyliner karena mereka merasa vaginanya menjadi lebih bersih dan “segar.”
Sebaiknya, jangan gunakan pembalut jika tidak memerlukannya. Vagina pun perlu bernapas. Memakai pembalut membuat bakteri berkembang dalam kondisi panas. Jadi, jika Anda tidak haid, gunakan saja celana dalam katun yang nyaman.
Baca: Ternyata, Ini Penyebab Nyeri Haid!
10. Bersihkan Daerah Kewanitaan
Pembalut yang terlambat diganti bisa menimbulkan berbagai jenis penyakit terutama yang disebabkan oleh jamur dan bakteri. Keduanya akan tumbuh subur di tempat-tempat yang lembap.
Segera bersihkan vagina dengan membasuhkan air bersih dari arah depan ke belakang. Jika dari arah sebaliknya justru bisa memindahkan bakteri yang banyak bersarang di anus ke wilayah organ reproduksi. Akibatnya bisa timbul gatal-gatal.
11. Hindari Celana Ketat
Hindari celana dalam yang terlalu ketat karena akan menekan otot luar organ intim dan menciptakan kelembapan. Lebih baik pakailah celana dalam yang tidak ketat dan berbahan katun yang mudah menyerap keringat. Hindari pula celana jins yang terlalu ketat di daerah selangkangan.
Baca: Begini Cara Atasi Masalah Jerawat Hormonal Saat Menstruasi
12. Toilet Umum
Saat berada di toilet umum, jangan gunakan air di ember atau penampungan untuk membersihkan kelamin. Gunakan air dari keran yang mengalir karena akan lebih aman.
13. Bungkus Rapat
Buanglah pembalut dengan cara yang benar. Ketika mengganti pembalut, bungkus rapat pembalut yang sudah dipakai dengan pembungkus pembalut yang baru atau tisu toilet. Buang ke tempat sampah tertutup yang khusus untuk pembalut jika ada.
Baca: Perempuan Makan Lebih Banyak Menjelang Menstruasi?
14. Bersihkan Noda
Semakin sedikit kotoran yang ditimbulkan, maka akan semakin sedikit bakteri yang muncul, dan Anda akan semakin sehat. Kalau darah haid sampai menodai celana atau baju, segera cuci dengan air dingin.
Noverita K. Waldan/dari berbagai sumber
KOMENTAR