Jika Anda mengaku suka petai, teman-teman Anda pasti langsung mengolok-olok Anda. Yang terbayang oleh mereka pastilah aroma yang dihasilkan jika Anda mengonsumsi petai ini. Entah itu ketika Anda bersendawa, atau ketika buang air kecil. Nikmatnya makan sambal petai atau nutrisi yang dikandungnya akan diabaikan saja.
Katanya sih, bau-bauan itu bisa muncul hanya 30 menit setelah Anda selesai makan petai, dan bau itu bisa bertahan hingga dua hari lamanya. Menyeramkan, bukan? Tetapi sebenarnya, apa sih yang menyebabkan urin berbau sehabis makan petai (Parkia speciosa)?
Beberapa studi mengungkapkan, kandungan sulfur pada petai lah yang menyebabkan aroma tak sedap tersebut. Cystein dan turunannya, seperti glutathione, djenkolic acid, dan thiazolidine-4- carboxylic acid, adalah beberapa senyawa kaya sulfur yang diketahui mampu menghasilkan aroma khas seperti yang dikeluarkan oleh para penggemar petai.
Ada sejumlah senyawa organik lain penyebab aroma tak sedap ini, di antaranya methanethiol, dimethyl sulphide, dimethyl disulfide, dimethyl sulfoxide, dan dimethyl sulfone. Dari semua senyawa ini, methanethiol dan dimethyl sulfide adalah yang paling tajam aromanya. Sedangkan dimethyl sulfoxide dan dimethyl sulfone justru menghasilkan aroma yang manis.
Namun, para peneliti tak yakin komposisi manakah yang menyebabkan urin berbau usai mengonsumsi petai. Karenanya, mereka hanya dapat berspekulasi mengenai senyawa penyebab aroma tersebut.
Yang pasti, kulit dan biji petai sendiri tidak memiliki bau yang sama dengan urin yang dihasilkan pemakan petai. Artinya, aroma ini terjadi setelah petai dicerna. Di dalam tubuh, sejumlah enzim pencerna kemungkinan diproduksi untuk memecah petai menjadi bermacam senyawa kimia. Salah satu senyawa tersebut adalah methyl mercaptan, senyawa yang memang dikenal dengan bau busuknya. Methyl mercaptan kemudian diproses oleh ginjal dan dikeluarkan sebagai produk buangan melalui urin. Senyawa yang sama juga dimiliki oleh sigung, yang mengeluarkan bau busuk sebagai mekanisme pertahanan dirinya.
Namun, petai bukan satu-satunya sayuran yang bisa menyebabkan bau. Asparagus ternyata juga memiliki kemampuan menghasilkan bau tak sedap pada urin. Ketika dimetabolisasi, beberapa senyawa tertentu pada asparagus akan meningkatkan aroma berbau pada urin. Senyawa yang terurai pada proses pencernaan itu antara lain thiols, thioesters, dan ammonia.
Jadi, tak perlu heran lagi mengapa urin berbau langu setelah Anda makan petai.
Penulis | : | Felicitas Harmandini |
Editor | : | Felicitas Harmandini |
KOMENTAR