Nurul Fatimah, asal Gampong Pasar Seulimum, Aceh Besar, menghembuskan nafas terakhir setelah dikeroyok teman-teman sekolahnya. di MIN Keunaloe, Seulimum, Aceh Besar.
Siswi kelas 4 di MIN Keunaloe, Seulimum ini meninggal dunia pada Sabtu (26/9/2015) malam di Rumah Sakit Zainoel Abidin (RSUZA) Aceh'>Banda Aceh.
Putri pasangan Syamsuddin dan Suriyati tersebut harus mendapat perawatan karena kritis dipukul oleh teman laki-laki di sekolahnya yang berjumlah enam orang.
Pemukulan yang dilakukan anak-anak tersebut tergolong brutal. Leher Nurul dicekik dengan menggunakan jilbab yang iya pakai, sementara tangannya diputar ke belakang.
Sedangkan perut dan dada nurul menjadi sasaran tendangan. Pemukulan itu sendiri terjadi sekitar seminggu lalu. Awalnya, Nurul dirawat di Puskesmas Seulimum. Namun karena kondisinya semakin parah, ia dirawat di Rumah Sakit Satelit, Indrapuri.
Baca juga: Gara-gara Utang, Wanita Hamil Dikeroyok Temannya Hingga Keguguran
Kondisinya ternyata juga tak kunjung membaik, hingga akhirnya dilarikan ke RSUZA Aceh'>Banda Aceh pada Jumat (25/9/2015). Sebelum meninggal dunia, Nurul dilaporkan sempat mengeluarkan muntah darah.
Belum jelas bagaimana pengeroyokan itu bisa terjadi, namun aksi pemukulan itu mendapat kecaman keras dari masyarakat, apalagi dilakukan oleh anak-anak yang masih SD.
"Bagaimana mungkin anak seumuran SD memiliki perilaku seperti itu. Ini mutlak salah orang tuanya," kata seorang warga, Nurman.
Kapolsek Seulimum, Iptu Yulizar Lubis yang dikonfirmasi, Minggu (27/9/2015) sore mengakui adanya peristiwa tersebut. Namun, menurutnya keluarga korban hingga saat ini belum melapor ke polisi.
Yocerizal Serambi
KOMENTAR