Tabloidnova.com - AG (33), buronan polisi sekaligus terduga pemutilasi teman wanitanya, NA (34) di Cikupa, Kabupaten Tangerang, tidak mempersiapkan apapun ketika kabur ke Surabaya, sepekan yang lalu.
Hal itu diungkapkan oleh Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti di Bandara Soekarno-Hatta, Kamis (21/4/2016).
"Selama pelaku melarikan diri, dia tidak bekerja, dia kehabisan uang. Di Surabaya dia sudah tujuh hari," kata Krishna.
NA ditemukan sudah tidak bernyawa di sebuah rumah kontrakan daerah Cikupa pada Rabu (13/4/2016) lalu. Setelah dicari tahu lebih lanjut, rumah tersebut sebelumnya ditempati oleh AG dan NA.
Mereka menjalin hubungan hingga akhirnya memutuskan untuk tinggal bersama di sana. Kepada NA, AG mengaku belum menikah, sedangkan NA mengakui dirinya berstatus janda dengan dua anak.
Baca juga: Jenazah Wanita Hamil Korban Mutilasi Belum Dimakamkan, Ini Alasannya
Hubungan mereka berlangsung lancar sampai pada akhirnya NA mengetahui AG telah beristri dan sudah mempunyai anak. Hal itu memicu kemarahan NA yang diperlihatkan dengan melontarkan kata-kata kasar kepada AG ketika mereka bertengkar pada hari Minggu (10/4/2016).
Dari pertengkaran itu, AG mengaku khilaf dan membunuh NA dengan memukulnya. Setelah NA meninggal dunia, untuk menutup jejaknya, AG memutilasi tubuh NA menjadi lima bagian. AG telah diamankan dan dibawa ke Mapolda Metro Jaya untuk diperiksa.
Setelah pemeriksaan rampung, Krishna berjanji akan mengungkapkan cerita di balik pembunuhan dan mutilasi tersebut.
Andri Donnal Putera / Kompas.com
KOMENTAR