Kegiatan ini selain melatih dan memperkaya pengalamannya, juga secara langsung mempererat bonding. Ada interaksi yang intens dengan orangtua, keterlibatan yang penuh dimulai dari merencanakan membeli bahan makanan sampai pulang kembali ke rumah untuk mengolah bahan-bahan tersebut.
4. Ikut terlibat proses memasak
Mengajak anak terlibat proses memasak di dapur sarat akan manfaat. Anak bisa bereksperimen sekaligus menjalin bonding yang lebih erat dengan ibu. Tentunya, mengajak anak membuat makanan untuk adalah tantangan tersendiri dan perlu pendekatan khusus. Pasalnya, ia dalam kondisi lemas dan lapar terkadang malas melakukan suatu aktivitas.
Perlu bujukan dan ajakan yang merangsang minat anak sehingga tertarik untuk membantu proses memasak. Tentu, libatkan ia untuk membuat hal-hal sederhana, yang tidak menghabiskan banyak energi dan tidak membahayakan. Misal, mengolah agar-agar untuk menu takjil berbuka. Menjelang Lebaran, anak juga bisa dilibatkan misalnya memarut keju atau mengaduk adonan untuk membuat kue kering favoritnya.
BACA: 3 Hal Ini Membuat Anak Lebih Menghargai Dapur
Nah, dengan melibatkan anak dengan proses mengolah atau memasak menu makanan, ia dapat belajar banyak hal. Bahkan, kegiatan ini menstimulasi semua inderanya. Contoh, dia bisa mengenali bau bawang putih yang ditumis hingga terasa ‘harum’. Ia merasakan perbedaan dengan lada hitam yang bisa membuatnya bersin-bersin.
5. Menyiapkan meja dan perlengkapan makan
Ajak anak untuk membantu menyiapkan perlengkapan makan berbuka serta sahur di meja makan. Minta ia untuk menyiapkan sendok, garpu, dan piring untuk ayah, ibu, kakak atau adik. Bekerja sama dengan anggota keluarga lain, misal ibu menyiapkan menu hidangan yang siap disantap.
Selain mengajarkan anak untuk mandiri, juga menjalin bonding karena ada kerja sama, komunikasi, dan rasa nyaman yang terbentuk dengan kegiatan sehari-hari yang sederhana ini.
6. Membereskan meja makan
Usai makan bersama baik berbuka maupun sahur, kita juga bisa melibatkan anak untuk membereskan meja makan. Kegiatan ini bisa menjadi hal yang sangat menyenangkan. Misal, membawakan piring, gelas, sendok, garpu bekas pakai makan sahur/berbuka ke dapur.
Lalu, minta anak merapikan meja atau mengelap meja dari tumpahan makanan. Pastikan anak mendapat tugas sesuai dengan usia, keterampilan motorik dan kemampuan tubuhnya.
Yang jelas dari kerjasama membereskan meja makan tersebut bisa muncul bonding. Manfaat lain yang bisa dipetik dari kegiatan ini adalah pemahaman akan tanggung jawab.
7. Mencuci alat-alat makan
Usai membereskan meja makan, kita juga bisa melibatkan anak untuk mencuci alat-alat makan. Terutama anak usia SD sudah dapat diajarkan mencuci seperti ini. Minta anak untuk berhati-hati mencuci terutama piring atau gelas berbahan gelas. Untuk tahap awal, berikan anak benda-benda untuk dicuci yang berbahan bukan dari gelas.
BACA: Memasak Bersama Anak, Pertebal Bonding Hingga Jauhkan dari Narkoba!
Tujuannya bila terjadi sesuatu, misalnya pecah, kemungkinan risiko terkena pecahan gelas lebih minimal. Ajarkan pada anak bagaimana dan seberapa banyak sabun cuci yang digunakan untuk mencuci alat makan.
Bagaimana cara yang efektif mencuci sehingga alat makan bersih, tidak ada sabun yang masih menempel dan sebagainya.
Hilman Hilmansyah
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
KOMENTAR