Merawat kualitas kain batik atau busana batik yang dibuat dengan batik tulis atau batik cap memang susah-susah gampang. Anda tidak bisa mengabaikan teknik perawatan kain batik seperti busana pada umumnya. Sebab, salah sedikit saja, koleksi kain batik Anda bisa rusak dan pudar warnanya.
Lalu, bagaimana agar kain batik atau busana batik kesayangan Anda tetap awet dan bisa menjadi warisan untuk anak-cucu Anda nantinya? Yuk, ikuti tips berikut ini:
Baca: Busana Batik Kudus Padma Denny Wirawan di New York Fashion Week 2016
Mencuci batik dengan kain lerak
Kain batik tulis memiliki cara perawatan yang khas. Untuk menjaga warna kain batik tidak belel atau pudar, cucilah dengan menggunakan lerak. Lerak merupakan buah yang saat ini banyak yang sudah diproses menjadi sabun, sangat pas untuk digunakan mencuci kain batik. Lerak dapat ditemukan di toko-toko batik. Alternatif yang dapat digunakan untuk mencuci batik selain lerak yaitu detergen khusus batik atau sampo bayi.
Hindari mencuci kain batik, apalagi batik tulis yang kuno, dengan mesin. Bahkan jika tidak terlalu kotor, cukup diangin-anginkan saja. Mencuci kain batik dengan mesin cuci akan membuat serat pada kain menjadi kusut dan rusak.
Baca: Pesona Busana Batik Kudus di ‘Pasar Malam’ Karya Denny Wirawan
Menjemur batik di tempat sejuk
Setelah mencuci kain batik, hindari menjemur di tempat yang terkena sengatan matahari langsung karena akan menyebabkan serat-serat pada kain batik menjadi terbuka. Batik pun tidak perlu diperas terlalu keras karena akan merusak seratnya. Saat dijemur, tarik ujung kainnya agar serat-serat pada batik berada di tempatnya.
Jika sudah dijemur, hindari menyetrika batik secara langsung. Jika batik tampak sangat kusut, semprotkan sedikit air di atas kain batik, lalu letakkan sehelai alas kain di atasnya, baru disetrika.
Baca: Koleksi Tenun Kontemporer Modern dari Alleira Batik
Menyimpan batik dengan cara menggulungnya
Jangan melipat kain batik selama penyimpanan di lemari. Kain batik dipercaya akan awet apabila disimpan secara gulungan atau digantung. Menggulung kain batik bisa menggunakan paralon bekas atau kertas roti.
Tujuan digulungnya kain batik, selain untuk menjaga agar tidak adanya lipatan pada kain, juga bisa mematikan kutu dan ngengat yang kemungkinan berada dalam kain batik tersebut. Namun, jika harus dilipat, gunakan plastik atau kain lain sebagai alas.
Rizky Aulia Dwiyanti/TabloidNova
Foto: RioMotret/BaliJava Instagram
KOMENTAR