Interaksi orang tua dengan anak sejak masa golden age hingga usia lima tahun memiliki dampak besar terhadap proses tumbuh kembang anak. Interaksi orang tua dan anak bisa dilakukan dengan banyak cara.
Misalnya, berkomunikasi tatap muka yang menyenangkan, memberikan sentuhan, termasuk pelukan, merupakan bagian dari stimulasi untuk balita.
Berdasarkan studi dari Unicharm Jepang berkolaborasi dengan Profesor Hideki Ohira dari Nagoya University Jepang terhadap ibu dan bayi usia dini antara usia tiga hingga lima bulan, menunjukkan keampuhan sentuhan orang tua pada anaknya.
Baca: Pesan Penuh Haru: Ibu, Peluk Erat Anak Pertama Sebelum Melahirkan Anak Kedua...
Studi tersebut dilakukan untuk memverifikasi mengenai interaksi pelukan ibu dan bayi dalam posisi menggendong bayi guna mempelajari hubungan antara pelukan ibu terhadap perasaan nyaman, serta perasaan bahagia melalui pengukuran denyut jantung.
Studi membandingkan pelukan yang diberikan oleh ibu kepada bayi dengan bernapas normal dan dengan bernapas dalam-dalam.
Ketika ibu bernapas dalam, pelan, dan intens, terjadi penurunan interval denyut jantung yang menimbulkan peningkatan rasa tenang dan rileks hingga tiga kali lipat dibandingkan jika ibu memeluk bayi sambil bernapas biasa.
Baca: Jika Anak Bertengkar, Peluk Mereka!
Selain itu studi ini membandingkan efek rasa nyaman dan bahagia yang timbul sebelum dan setelah ibu memeluk bayinya.
Setelah berpelukan, efek rasa nyaman dan bahagia meningkat menjadi sampai dengan 106% dibandingkan dari kondisi sebelum berpelukan.
Fenomena peningkatan kenyaman dan kebahagiaan ini tidak hanya terjadi pada hanya salah satu pihak saja melainkan kepada keduanya yaitu ibu dan bayinya.
Jadi, Sahabat NOVA, sudah berapa kali Anda memeluk Si Kecil hari ini?
Penulis | : | Ade Ryani HMK |
Editor | : | Ade Ryani HMK |
KOMENTAR