Kehamilan memberi sejumlah perubahan pada fisik calon ibu. Mulai dari kenaikan berat badan, rasa mual, timbul rasa nyeri pada payudara hingga munculnya stretchmark saat perut kian membesar.
Stretchmark ini biasanya akan bertahan di kulit ibu hamil hingga usai persalinan.
Dr. Rachel Djuanda, SpKK dari RSU Bunda Jakarta menjelaskan, menghilangkan stretchmark saat melahirkan memang tidak mudah. Makanya, ia menganjurkan, stretchmark sebaiknya diobati sejak masa kehamilan.
Sayangnya, sebagian besar ibu baru mulai mengobatinya usai bersalin. Maka cara yang bisa dilakukan adalah dengan pemberian moisturizer secara berkala.
Baca: Cara Memilih dan Mengoleskan Lotion untuk Mengatasi Stretchmark Saat Hamil
Namun, adakah cara cepat yang lebih efektif menghilangkannya? Misalnya dengan laser?
Rachel melanjutkan, "Menghilangkan dengan laser belum terlalu efektif. Tidak ada cara yang instan untuk menghilangkannya. Makanya lebih baik para ibu mencegah daripada mengobati. Kalau sudah lama, akhirnya krim pun hanya bisa bantu menyamarkan," ujarnya.
Baca: Ingin Kulit Bebas Selulit Usai Melahirkan? Konsumsi 7 Makanan Ini
Ia menambahkan, strecthmark yang masih memerah masih bisa dihilangkan, namun jika sudah berwarna putih akan sulit diobati.
"Kalau merah masih bisa karena lebih aktif peradangannya, kalau sudah putih susah meski memakai krim," katanya sambil menyebut faktor gaya hidup menjadi penentu cepat atau lambatnya untuk menghilangkan stretchmark.
"Lama prosesnya, bisa berbulan-bulan, atau bertahun-tahun. Tapi, kalau badan ibu setelah melahirkan mulai mengurus, pakai korset, rutin yoga, nanti juga stretchmark hilang. Jadi, gaya hidup juga akan mempengaruhi."
Penulis | : | Nova |
Editor | : | Ade Ryani HMK |
KOMENTAR