Gangguan makan atau eating disorder merupakan salah satu gangguan mental berbahaya yang bisa berujung pada kematian. Sayangnya masyarakat kita masih tak menyadari bahaya eating disorder dan banyak mengabaikan gejalanya.
Padahal Indonesia merupakan negara keempat sebagai negara dengan penderita gangguan makan terbanyak setelah Cina, India, dan Amerika. Gangguan makan pun bisa menyerang siapapun, mulai dari anak-anak hingga dewasa dan baik pria maupun perempuan.
Untuk mengatasi eating disorder, ada penanganan khusus. Menurut Anindita Citra, S.Psi., M.Psi., psikolog dari Light House Indonesia Weight Control Clinic, penanganan atau treatment yang diberikan untuk penderita eating disorder setidaknya memakan waktu 3 hingga 6 bulan.
Baca: 4 Gangguan Makan Sehari-hari yang Sering Kita Alami Tanpa Sadar
Diharapkan untuk penderita eating disorder dan orang terdekatnya seperti keluarga memahami bahwa penanganan dan kesembuhan eating disorder tidak bisa didapat dalam waktu singkat dan drastis.
Saran Citra untuk mendampingi penderita eating disorder keluarga atau teman terdekat tak perlu memberi nasihat yang sifatnya menggurui. “Kita perlu tahu bahwa apa yang menurut kita mudah untuk dilakukan sebenarnya tak semudah itu untuk para penderita eating disorder,” tuturnya.
Selain itu, kita juga perlu memahami apa yang sebenarnya menurut mereka penting dan jangan sekalipun menyalahkan mereka atas kondisi yang mereka alami tersebut.
Baca: Mengatasi Si Lapar Mata
Selain itu, ada terapi-terapi yang bisa diikuti oleh para penderita eating disorder.
Family Behaviour Therapy (FBT)
FBT adalah salah satu terapi yang terbukti memiliki tingkat kesuksesan tinggi untuk menangani eating disorder atau ED terutama bagi pasien anak dan remaja.
Dalam proses ini, keluarga dilibatkan sebagai proses pemulihan. Proses terapi yang diikuti oleh penderita dan keluarga akan membantu penderita untuk lebih yakin untung melawan ED.
Cognitive Behaviour Therapy (CGT)
Penderita ED memiliki pola berpikir yang salah terhadap bagaimana memandang tubuh, penampilan, diri sendiri, dan juga lingkungan. CBT memfokuskan padamodifikasi pola pikir agar perubahan perilaku dan emosi dapat tercapai.
Baca: Duh! Sering Marah-marah Bisa Bikin Badan Makin Gemuk
Hipnoterapi
Hipnoterapi adalah terapi penunjang dari FBT atau CBT yang memfokuskan pada perubahan pikiran bawah sadar yang berkontribusi pada munculnya kebiasaan-kebiasaan dan perilaku makan yang salah.
Relaksasi
Sama seperti hipnoterapi, relaksasi merupakan terapi penunjang FBT dan CBT. Berlatih relaksasi dibutuhkan untuk dapat mengatasi emosi negatif yang berlebihan sehingga dapat memicu atau memperkuat gangguan makan, serta membantu melatih pengendalian diri dengan tepat.
Baca: Viral Sayap Ayam Pemicu Kanker, Benarkah? Ini Penjelasannya
Eating Coaching
Terapi penunjang FBT dan CBT lainnya adalah eating coaching. Eating coaching merupakan pendampingan makan yang bertujuan untuk melatih cara makan yang tepat dan benar agar dapat mengatasi pola makan yang salah yang berkontribusi pada munculnya ED dan perilaku penyimpangan makan lainnya.
Penulis | : | Dionysia Mayang |
Editor | : | Ade Ryani HMK |
KOMENTAR