Kemudian seberapa sering kita berolahraga juga bisa ikut menentukan frekuensi kita untuk BAB karena olahraga akan membuat otot sekitar usus besar berkontraksi.
(Baca: Ini Kaitan Mengapa Stres Bikin Sakit Perut dan Sering Buang Air Besar?)
Yang jarang disadari, stres dan terlalu memikirkan seberapa sering frekuensi BAB justru membuatnya jadi tak lancar, lo.
Kondisi tersebut dipengaruhi oleh kerja otak dan usus yang terhubung oleh sistem saraf dan neurotransmitter.
Ketika kita merasa cemas, aliran darah akan lebih banyak terpacu pada jantung dan paru-paru, menjauhi sistem pencernaan sehingga membuat kerja usus terganggu.
Kondisi tersebut bisa memburuk dan menimbulkan sembelit serta masalah pencernaan lain.
(Baca: 6 Makanan Pencegah Sembelit)
Pada intinya, kita tak perlu mengkhawatirkan frekuensi BAB kita atau membandingkannya dengan orang lain.
Yang perlu kita khawatirkan, apabila frekuensi buang air besar berubah tiba-tiba dari kebiasaan, menjadi lebih sering atau lebih jarang, atau juga sembelit tiba-tiba.
Kemudian jangan abaikan pula bila saat BAB disertai dengan darah, lalu feses berbentuk tak biasa, atau perut sakit.
Gejala ini bisa menandakan adanya sindrom atau iritasi pada sistem pencernaan, alergi makanan, inflammatory bowel disease atau peradangan usus, atau bahkan kanker usus.
(Baca: Inilah Penyebab Kanker Usus Besar yang Harus Dihindari)
Source | : | Women's Health |
Penulis | : | Ade Ryani HMK |
Editor | : | Ade Ryani HMK |
KOMENTAR