Selain dari Timbangan, Ini 8 Tanda Anak Obesitas yang Gampang Dilihat
Obesitas adalah lemak yang disimpan berlebihan dalam tubuh.
Kondisi ini terjadi karena kalori yang masuk lebih banyak dari energi yang keluar, sehingga kelebihan energi yang tak keluar disimpan dalam bentuk jaringan lemak.
Meskipun anak yang gemuk terlihat lucu dan menggemaskan, namun over weight dan obesitas sudah dianggap sebagai musuh.
Menurut Riset Kesehatan Dasar (Rikesdas) tahun 2013, menunjukkan sebanyak 18,8 persen anak usia 5-12 tahun mengalami kelebihan berat badan dan 10,8 persen menderita obesitas.
Dr. Marlyn C. Malonda, Sp.A., spesialis anak dari Omni Hospitals, Alam Sutera, Tangerang menjelaskan bahwa obesitas memiliki dampak buruk bagi anak.
“Obesitas memberikan dampak buruk terhadap tumbuh kembang anak, terutama dalam aspek organik dan psikososial,” jelas Dr. Marlyn.
Kedua, adalah dengan melakukan pemeriksaan khusus yang bisa dilihat dari:
Antropometri, apakah BMI tinggi atau memiliki perawakan yang pendek.
Tanda vital, apakah tekanan darah naik atau tidak.
Kulit, apakah ada akantosis negricans atau kulit yang menggelap di daerah lipatan seperti leher, siku, ketiak dan lainnya, jerawat yang berlebihan, atau iritasi.
Tenggorokan, apakah ada pembesaran tonsil yang memicu gangguan tidur seperti mendengkur.
Dada, apakah ada bunyi mengik yang bisa terjadi karena asma atau intoleransi latihan fisik sampai membuat anak ngos-ngosan.
Abdomen, apakah ada pembesaran liver atau nonalcoholic fatty liver disease atau tidak.
Sistem reproduksi, terutama pada anak laki-laki mengalami kondisi mikropenis atau penis dengan ukuran normal namun terpendam dalam lemak.
Ekstremitas, apakah ada abnormal gait seperti gerakan panggul terbatas, jalan mengakang, atau gerak tubuh yang tak lincah.
“Perlu diingat bahwa timbunan lemak yang tak perlu akan membawa berbagai penyakit,” tutup Dr. Marlyn.
KOMENTAR