Sedangkan endometriosis pada tuba dapat disembuhkan melalui pengobatan.
Seperti dengan pemberian obat-obat hormonal.
5. Kelainan Ovarium (Indung Telur)
Bila pada siklus ovarium yang normal, dari folikel-folikel akan jadi bibit ovum dan terjadi ovalarsium.
Apabila terdapat suatu gangguan pada ovarium seperti adanya tumor-tumor, kista endometriosis, maka bisa mengakibatkan terjadinya anovulasi (tidak terjadi ovulasi).
Tentu saja dengan tidak terjadinya ovulasi ini juga merupakan faktor infertilitas.
"Bagaimana mau terjadi kehamilan bila tak ada sel telurnya? Karena itu harus dicari tahu penyebabnya," ujar Hendy.
Tentunya, lanjut Hendy, jika diketahui penyebabnya, harus segera diambil tindakan.
Misalnya karena tumor di ovarium, maka harus dilakukan tindakan operasi. Bila masalahnya terdapat pada endometrium, maka dilakukan biopsi endometrium dengan cara mikro kuret.
Biasanya ini dilakukan pada hari ke-22 sesudah menstruasi.
(Baca: Jangan Pernah Abaikan 9 Gejala Kanker Ovarium Ini!)
6. Kelainan Peritoneum
Peritoneum merupakan semacam selaput yang membatasi dinding perut dan rongga panggul dan menutupi organ bagian dalam yang besar, terutama dalam perut.
Nah, kelainan yang terdapat pada peritoneum ini bisa karena endometriosis atau radang panggul.
Lapisan ini bisa mengeluarkan semacam cairan peritonal yang dapat menyebabkan infertilitas.
Tapi jarang sekali terjadi infertilitas yang dikarenakan kelainan organ ini.
7. Kelainan Hormon/Masalah Endokrin
Infertilitas pada wanita bisa juga terjadi karena imbalance hormonal atau ketidakseimbangan hormon.
Misalnya setiap bulan memang mengalami menstruasi, hanya saja tidak terjadi ovulasi.
Bila diketahui penyebabnya karena hormonal, maka dilakukan keseimbangan hormon dengan cara terapi obat-obatan.
Nah, jadi bila isteri belum hamil-hamil juga dan setelah dicari penyebabnya, biasanya dokter akan menginformasikan kondisi sebenarnya.
Kini sudah banyak cara untuk mendapatkan anak.
Salah satunya bisa dengan Gamet Intra Fallopian Tube (GIFT) atau bayi tabung.
Hal tersebut bisa dilakukan dengan melihat kemungkinan dari kondisi alat reproduksinya.
Penulis | : | Ade Ryani HMK |
Editor | : | Ade Ryani HMK |
KOMENTAR