Mengetahui perkiraan lahir anak tak hanya bertujuan agar orang tua siap secara psikis maupun materi.
Sebab dengan mengetahui perkiraan lahir ini, calon orang tua bisa meminimalisasi risiko terjadinya gawat janin akibat keracunan ketuban, yang biasa terjadi pada kelahiran lewat bulan.
"Normalnya, kehamilan itu berlangsung antara 37 sampai 42 minggu. Ini adalah angka ideal untuk memperkirakan kesejahteraan janin di dalam kandungan sang ibu," ungkap dr.Budi Wiweko SpOG, spesialis kebidanan dan kandungan dari RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta.
(Baca: Penyebab Air Ketuban Rusak Sebelum Melahirkan dan Bahayanya Untuk Bayi)
Pada masa kehamilan ideal tadi, diperkirakan suplai darah dari ibu ke janin relatif masih cukup baik, untuk menjamin keberlangsungan hidup janin dalam kandungan.
Dan jika telah lewat dari 40 minggu, risiko terjadinya penyempitan pembuluh darah ke janin, air ketuban kurang, serta suplai makanan dan oksigen ke janin berkurang, juga semakin besar.
Hal ini akan membuat janin berisiko mengalami stres, BAB sebelum waktunya, air ketuban menjadi keruh, dan risiko janin menghirup air ketuban keruh yang bisa menyumbat paru-parunya.
Selain itu, aliran darah juga bisa menjadi tidak lancar karena fungsi plasenta yang semakin menurun sehingga janin berisiko mengalami hipoksia (kekurangan oksigen), sampai terjadi gawat janin.
(Baca: Sebelum Melahirkan, Lakukan 3 Hal Ini Agar Tak Kesulitan Saat Menyusui)
Oleh karena berkaitan langsung dengan risiko kesehatan yang bisa menimpa janin, sebaiknya para calon orangtua, khususnya ibu, perlu mengetahui perkiraan lahir sang buah hatinya.
Dan untuk memperkirakan waktu kelahiran bayi ini bisa dilakukan dengan beberapa cara berikut.
1. Menghitung Haid Terakhir
Penulis | : | Ade Ryani HMK |
Editor | : | Ade Ryani HMK |
KOMENTAR