NOVA.id – Kanker ovarium adalah kondisi di mana tumor ganas tumbuh berkembang di dalan indung telur, di mana sel-sel telur juga hormon wanita (estrogen dan progesteron) dihasilkan.
Umumnya, gejala kanker ovarium sering tidak terdeteksi sampai telah menyebar ke dalam panggul dan perut.
Pada tahap akhir ini, kanker ovarium sulit untuk diobati dan keadannya sudah semakin fatal.
Baca juga: Celana Dalam Ternyata Bisa Memicu Munculnya Kanker Serviks, Ini Penjelasannya
Hingga saat ini, para peneliti sedang mempelajari cara-cara untuk meningkatkan pengobatan kanker ovarium.
Para peneliti ini juga mencari cara untuk mendeteksi kanker ovarium pada tahap awal, sehingga kesempatan penyembuhannya menjadi lebih besar.
Sampai saat ini, penyebab kanker ovarium pun masih belum jelas.
Secara umum, kanker dimulai ketika sel-sel sehat mengalami mutasi genetik yang mengubah sel normal menjadi sel abnormal.
Baca juga: Malangnya Nasib Nurlina, Penderita Kanker Payudara Stadium Akhir, Tubuhnya Digerogoti Binatang Ini
Seringkali, gejala kanker ovarium tidak spesifik dan sering meniru gejala penyakit lain, termasuk masalah pencernaan.
Tanda dan gejala kanker ovarium dapat mencakup:
1. Panggul atau perut sakit
Umumnya, 80 dari 100 pasien kanker ovarium mengalami sakit parah di area panggul dan perut.
Rasa nyeri bisa berlangsung lama dan menimbulkan masalah serius pada wanita dengan kanker ovarium.
2. Perut terasa penuh
Perut terasa penuh atau begah juga suatu gejala kanker ovarium yang sering terjadi.
Pasien akan merasa cepat kenyang, padahal hanya sedikit makan. Akibatnya, terjadi penurunan berat badan, karena asupan makan tidak sesuai kebutuhan.
3.Masalah buang air kecil
Pada pasien kanker ovarium, rasanya selalu ingin ke kamar kecil untuk pipis. Keinginan buang air kecil seperti tak bisa tertahankan.
Baca juga: Mengapa Kita 'Mules' Luar Biasa Saat Akan Melahirkan?
Namun, bukan berarti wanita dengan kanker ovarium juga mengalami infeksi saluran kemih.
4. Kelelahan
Kelelahan yang berlebihan juga dialami pasien kanker ovarium, sama seperti gejala kanker lainnya, pasien kanker ovarium sering mengeluh tidak memiliki energi untuk bekerja.
5. Gangguan pencernaan
Gangguan pencernaan, meliputi rasa sakit perut merupakan gejala yang sering muncul pada pasien kanker ovarium.
Baca juga: Wah Ternyata Ini 5 Hal yang Harus Diperhatikan saat Beli Lemari Es buat Rumah Barumu!
Mereka tiba-tiba memiliki masalah pencernaan seperti buang air besar tidak teratur. Padahal, biasanya selalu teratur.
6. Nyeri punggung
Seperti kebanyakan sakit kanker lainnya, kanker ovarium juga menimbulkan gejala nyeri pada tulang belakang, terutama daerah punggung bawah.
Rasa nyeri biasanya terus berlanjut, bukan hanya satu atau dua kali.
7. Nyeri saat berhubungan seksual
Ovarium berdekatan dengan vagina. Ketika selalu terasa sakit saat berhubungan seksual, waspadai ada yang tidak beres pada sistem reproduksi wanita.
8.Sembelit
Sembelit atau susah buang air besar juga kerap terjadi pada pasien kanker ovarium.
Baca juga: Menyayat Hati, Pilunya Istri yang Setia Dampingi Suami Sakit Kanker Lidah Hingga Ajal Menjemput
Sembelit pada pasien kanker biasanya sulit pulih meski telah diberi minum obat. Terkadang, terjadi pembengkakan pada perut dan siklus menstruasi jadi tidak teratur.
Adapun munculnya kanker ovarium juga disebabkan oleh beberapa hal ini.
1. Mutasi gen yang diwariskan.
Sebagian kecil kanker ovarium disebabkan oleh mutasi gen yang diwariskan.
Gen yang diketahui meningkatkan risiko kanker ovarium disebut gen kanker payudara 1 (BRCA1) dan gen kanker payudara 2 (BRCA2).
Baca juga: Tak Perlu Lipstik Mahal, 3 Cara Ini Bikin Bibir Kita Merah Alami
Gen ini awalnya diidentifikasi dalam keluarga dengan beberapa kasus kanker payudara.
Mutasi ini juga meningkatkan risiko kanker ovarium secara signifikan.
2. Riwayat keluarga dengan kanker ovarium.
Jika orang-orang di dalam keluarga kita telah mengalami kanker ovarium, risiko kita untuk mengalami penyakit yang sama akan meningkat.
3. Terdiagnosis menderita kanker jenis lain sebelumnya.
Apabila kita telah didiagnosa dengan kanker payudara, usus besar, rektum, atau rahim, risiko kanker ovarium akan meningkat.
4. Bertambahnya usia.
Risiko kanker ovarium juga akan meningkat sejalan dengan usia kita.
Baca juga: Tak Kalah Cantik Sama Raisa, Ini Dia Potret Cantik dan Manisnya 3 Saudara Hamish Daud
Kanker ovarium paling sering berkembang setelah masa menopause, meskipun dapat terjadi pada wanita di semua tahapan usia.
5. Belum pernah hamil.
Orang-orang yang belum pernah hamil memiliki peningkatan risiko kanker ovarium. (*)
(Lily Turangan - Dian Maharani / Kompas Health)
KOMENTAR