Putranya sempat ingin mundur dan tidak mau berkelahi namun pinggangnya ditendang oleh Ketua OSIS di tempatnya bersekolah.
Hilarius, kata dia, berusaha bangkit dan mengalami kejang-kejang tapi terus dipukul kepalanya hingga meninggal.
"Hila meninggal di TKP. Di lapangan SMU Negeri 7 Indrapasta Bogor. (Pukulan di kepala) atas suruhan promotor dari MY, DO-an untuk pukul Hila yang belum KO, katanya," ujar Maria.
Maria menyayangkan mereka yang dihukum hanya yang saat itu sedang berkelahi.
Baca juga: 4 Metode untuk Mengungkap Kasus Kekerasan Seksual pada Anak
"Sementara promotor acara BOM BOM AN dari DO-an BM ini masih bebas berkeliaran," ucapnya.
Dia mengaku hatinya tersiksa oleh syarat otopsi yang harus dilakukan terhadap jenazah putranya.
"Dan harus disiksa lagi dengan otopsi. Bukankah saya berhak untuk menolak otopsi," kata Maria.
Maria berharap Presiden Jokowi bisa membantunya menunjukkan keadilan agar setiap orang yang berperan hingga menghilangkan nyawa putranya bisa dihukum setimpal.
Baca juga: Ariel NOAH Akan Nikahi Sophia Latjuba di Hari Ulang Tahunnya? Begini Reaksinya...
"Bapak Presiden, saya memohon, Pak. Supaya ada penyempurnaan peraturan hukum untuk kekerasan yang mengakibatkan tunas bangsa harapan negara dan orangtuanya, nyawanya hilang tanpa belas kasih," ujar Maria.
"Biar mereka pembunuhnya masih di bawah umur tapi akibatnya tetap sama. Hilang nyawa orang lain. Saya sedih dan hancur, Bapak Presiden. Mohon Bapak membantu saya untuk solusi keadilan," kata Maria mengakhiri catatan tersebut.
Source | : | https://www.kompas.com |
Penulis | : | Amanda Hanaria |
Editor | : | Amanda Hanaria |
KOMENTAR