NOVA.id - Sosok perempuan cantik terlebih memiiki profesi sebagai model sangat rentan terhadap pelecehan seksual.
Seperti dilansir dari Daily Mail, kejadian tak terduga terjadi pada seorang model di Inggris.
Ia pun menceritakan pengalamannya diculik mafia kriminal Italia dan hendak dijual sebagai budak seks.
Semua berawal saat Chloe Ayling dijadwalkan untuk menghadiri sebuah sesi foto di Milan, Italia, 11 Juli.
Baca juga: Ketagihan Operasi Plastik, Perempuan Ini Ungkap Fakta Mengejutkan!
Namun, di sana Chloe malah diserang dua pria yang membiusnya menggunakan ketamin dan disekap dalam sebuah koper.
Menggunakan sebuah mobil, Chloe dibawa ke sebuah desa terpencil di Borgial, Italia.
"Saya sadar bahwa saya sedang berada di dalam bagasi belakang sebuah mobil. Tangan dan kaki saya diikat dan mulut saya diberi lakban," cerita perempaun berusia 20 tahun tersebut.
"Saya disekap dalam sebuah tas koper, yang hanya diberi lubang kecil agar saya bisa tetap bernapas," katanya lagi.
Baca juga: Jangan Keliru! Ternyata Susu Tanpa Garam Jauh Lebih Sehat Loh, Ini Buktinya
Setelah itu, selama enam hari Chloe disekap di sebuah rumah dan diikat pada sebuah lemari laci.
Selama diculik, Chloe ternyata hendak dijual di internet oleh penculiknya senilai 230 ribu poundsterling Inggris (Rp4 miliar).
Namun, Chloe akhirnya dibebaskan oleh penculiknya setelah sang model yang kerap berpose dan berpenampilan seksi untuk sesi foto itu diketahui memiliki seorang anak berusia dua tahun.
Baca juga: Wah, Olahraga Ini Bakar Kalori dengan Cepat, Tak Perlu Jogging Lagi!
Menyusul pelepasannya dari tangan penculik, kelompok mafia Italia, Black Death, mengeluarkan pernyataan terkait pembebasan Chloe.
"Anda dibebaskan atas kebaikan Kelompok Black Death. Namun, pembebasan Anda memiliki syarat dan Anda harus membaca pesan ini secara teliti," demikian isi pernyataannya.
"Kesalahan terjadi pada penyekapan Anda, terlebih setelah kami menyadari bahwa Anda adalah seorang ibu muda," jelas kelompok tersebut.
Baca juga: Hati-Hati, Inilah Penyebab Kulit Kering, Nomor 5 Sering Kita Lakukan
Diduga Black Death menjadi kelompok yang mendalangi penculikan Chloe.
Dalam pernyataannya, Chloe diminta untuk tidak membawa insiden penculikan tersebut ke tangan tim penyelidik pihak berwajib dan menjelek-jelekkan kelompok itu di hadapan media.
Chloe juga diminta untuk membayar 50 ribu dolar AS (Rp665 juta) atas pembebasannya dalam tempo sebulan.
Baca juga: Psst, Inilah Rahasia Menjaga Puting Payudara dari Berbagai Penyakit yang Mengganggu
"Anda pastinya sadar seberapa nilai Anda di pasar perdagangan manusia dan Anda harus tahu bahwa ini hanyalah perkara bisnis, bukan personal," lanjut pernyataan itu lagi.
Sedangkan, foto Chloe sempat beredar di dunia maya, yang seakan mengiklankan diri dan menawarkan jasa pemuas seksual.
Dalam keterangan iklannya, dijelaskan bahwa perempuan-perempuan yang dijual dapat dikirimkan secara global dengan biaya tertentu, namun gratis untuk pengiriman di kawasan Uni Eropa.
Baca juga: Jaringan Radio di Jakarta Sempat Mati, Tagar #radioguemati Jadi Trending Topic Hari Ini
Pada 18 Juli, Kepolisian Italia menangkap seorang pria berusia 30 tahun bernama Lukasz Pawel Herba, yang diduga terlibat dalam penculikan tersebut.
Dikatakan pria tersebut sudah menghasilkan lebih dari 15 juta euro (Rp 236 miliar) dari penjualan perempuan selama lima tahun terakhir ke sejumlah negara di Arab sebagai budak seks.
"Saya telah melalui pengalaman yang menakutkan. Saya benar-benar dirundung ketakutan atas nyawa saya tiap detik, menit, dan jam," ucap Chloe.
Chloe bersyukur atas upaya yang dilakukan otoritas Italia dan Inggris dalam memastikan keselamatannya, juga mendesak agar mafia yang menculiknya segera diciduk dan diadili.(*)
Source | : | https://www.dailymail.co.uk/ |
Penulis | : | Healza Kurnia |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR