Baca juga: Kepergok Sendirian di Bandara, Jennifer Dunn Mendapat Cibiran Hingga Beragam Spekulasi dari Warganet
Memang, pusat perawatan yang diperuntukkan untuk orang-orang yang kecanduan pada permainan game sudah ada.
Ada juga kelompok self-help On-Line Gamers Anonymous, yang diawali oleh seorang perempuan yang percaya anaknya melakukan bunuh diri sebagai akibat kecanduan main game.
Sementara pilihan pengobatan formal juga ada. Namun harganya mahal karena banyak perusahaan asuransi tidak akan melindungi mereka.
Baca juga: Disebut-sebut Selingkuh dengan Raffi Ahmad, Ternyata Nagita dan Ayu Ting Ting Dulu Sedekat Ini Loh
Sebab, kecanduan game bukanlah masalah yang diakui secara formal, demikian menurut Washington Post.
Sampai batas tertentu, kecanduan main game bisa menjadi cerminan ketergantungan masyarakat terhadap teknologi.
Hampir dua dari lima generasi milenial mengatakan mereka berinteraksi dengan ponsel mereka lebih sering daripada orang yang mereka cintai.
Bukan hanya anak-anak yang menjadi kecanduan—orang tua dengan anak-anak berusia antara 8 hingga 18 tahun menghabiskan lebih dari 9 jam sehari dengan gawai mereka.
Demikian menurut sebuah laporan dari Common Sense Media, sebuah organisasi berbasis di San Francisco yang memeriksa dampak teknologi dan media terhadap keluarga.
Tidak semua orang setuju
Beberapa peneliti di komunitas kesehatan mental berpendapat bahwa dengan cepat memformalkan kecanduan main game sebagai masalah kesehatan bisa berbahaya.
Penulis | : | Amanda Hanaria |
Editor | : | Amanda Hanaria |
KOMENTAR