Yvone juga semakin sering berkunjung ke rumah adiknya itu, pada tahun 1989, 1990, 1991, 1992, 1995, 1998 dan Desember 2017-Januari 2018.
Baca juga: Wah, Ternyata Begini Wajah Asli Titi Kamal Saat Tak Pakai Makeup
Rumah Masa Kecil
Pada Desember 2017 lalu, Yvone baru berkeinginan mencari rumah tempat tinggalnya dahulu, di Jalan Boton 2, Kota Magelang.
Dia dibantu seorang pecinta sejarah Kota Magelang, Bagus Priyana, yang ternyata juga tinggal di kawasan tersebut.
Baca juga: Beredar Foto Undangan Vicky Prasetyo dan Angel Lelga, Netizen Salfok Dengan Tulisan Ini
"Berhari-hari saya berjalan ditemani Bagus, menyusuri gang-gang kampung. Semuanya sudah berubah, banyak bangunan baru, jalan-jalan sudah berbeda. Kami Bertanya-tanya sama orang sampai kami akhirnya menemukan rumah itu," kisahnya.
Kenangan masa kecilnya terus menari-menari di otaknya ketika Yvone menemukan rumahnya yang kini sudah dimiliki orang lain.
Baca juga: Waspada! Bila Tumbuh Bulu di Area Sensitif Ini, Segeralah Konsultasikan pada Dokter!
Dia masih ingat dengan tangga kecil di dekat rumah itu, banyak tanaman bunga, pohon jeruk nipis, dan sebagainya.
"Saya nangis, saya kayak orang gila! ingat waktu kecil di rumah itu saya sama Oma. Dulu masih terbuat dari gedek (anyaman bambu), ada pohon jeruk nipis, banyak tanaman di situ. Lalu ada sungai kecil, ada tangga, masih kelihatan sedikit," ceritanya.
Baca juga: Muncul Video Jennifer Dunn Sedang Dinasehati Ustaz, Komentar Pedas Justru Datang dari Warganet
Jika boleh memilih, Yvone ingin menghabiskan sisa hidupnya di Kota Magelang.
Dia merasa kampung ini lah rumahnya sebenarnya. Dia bahagia berada di lingkungan, dengan makanan dan serta aktivitas yang sederhana.
"Maunya saya habiskan masa tua di sini saja, hidup apa adanya, sederhana. Tapi enggak boleh sama anak dan cucu-cucu yang di Belanda," paparnya.
Baca juga: Cerdas Merawat Gigi untuk Gigi Sehat dan Senyum Menawan
Bagus Priyana, pecinta sejarah Kota Magelang, menuturkan kisah Yvone sangat menarik perhatianya sampai dirinya bersedia membantu mencari rumah masa kecil Yvone.
Menurut Bagus, Yvone adalah saksi hidup sejarah perang kemerdekaan Indonesia, khususnya di Kota Magelang.
"Oma Yvone ini kisahnya sangat menarik, bagaimana beliau diusir dari tanah kelahirannya, terpisah dengan keluarga sampai dipertemukan lagi puluhan tahun kemudian dengan keluarganya," tutur Bagus.
Bagus pun merasa bangga sekaligus terharu bisa membantu wanita lanjut usia itu menemukan rumah masa kecilnya.
Kota Magelang memang menyimpan sejarah ketika Belanda menduduki Indonesia.
Terbukti masih banyak ditemukan jejak-jejak kolonial tersebar di Kota ini, seperti rumah-rumah Belanda, bangunan irigasi, sekolah, makam, hingga bangunan penampung air raksasa, water torn, yang kini masih berfungsi dan menjadi ikon Kota Magelang. (*)
Ika Fitriana/Kompas.com
Penulis | : | Amanda Hanaria |
Editor | : | Amanda Hanaria |
KOMENTAR