NOVA.id – Untuk memiliki tubuh yang sehat, kita harus menyeimbangkan aktivitas harian dengan istirahat yang cukup.
Bila kita cukup istirahat, maka kondisi fisik dan mental kita akan prima.
Tetapi, memang tak semua orang bisa beruntung bisa mendapatkan tidur dengan mudah.
(Baca juga: Keren, Ini Fotografer Perempuan yang Punya Feed Instagram Kece, Bisa Ditiru!)
Dampak kurang tidur yang paling mudah terlihat adalah bad mood, kulit kusam, perfoma yang buruk hingga kelelahan.
Walau kita sering kurang mendapatkan cukup tidur, jangan lantas menyebut diri insomnia.
Apalagi jika dilakukan terus-menerus, justru membuat masalah tidur makin parah.
(Baca juga: Wah, Mariah Carey Akui Menderita Bipolar II, Sebenarnya Apa yang Ia Alami?)
Dalam studi terbaru yang diterbitkan dalam Journal of Behavior Research and Therapy, psikolog Kenneth Lichstein menyebutkan, insomnia tak sekadar gangguan tidur, tapi juga gangguan appraisal kognitif.
Studi yang berjudul " Insomnia Identity" meneliti perbedaan antara label dan kondisi insomnia yang sebenarnya.
“Mungkin ada banyak orang di luar sana menderita (insomia) karena label yang diciptakan sendiri, daripada memang benar-benar menderita kondisi tersebut,” tulis Lichstein seperti dikutip dari Readers Digest.
(Baca juga: Pantas Awet Muda, Ternyata Ini Rutinitas Sehat yang Dijalankan Victoria Bechkam Setiap Pagi)
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Penulis | : | Dionysia Mayang Rintani |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR